Pada tanggal 19/2/2012 majalah Amerika “Newsweek” menyeru Presiden Obama untuk lakukan intervensi dalam krisis Suriah dengan bijaksana dan perlahan-lahan. Majalah menyerang para chickenhawk (politisi, birokrat, atau komentator yang sangat mendukung perang atau tindakan militer lainnya) di antara pendukung intervensi dalam krisis, kelompok hak asasi manusia dan lainnya. Majalah mengatakan bahwa mereka ingin cepat-cepat ke Suriah, seperti yang mereka lakukan terhadap Libya tanpa memperhitungkan potensi risiko. Majalah mengkritik para chickenhawk itu dan menyebutnya sebagai para penjudi yang tanpa rencana matang ketika mereka menuntut untuk mempersenjatai kelompok revolusi di Suriah padahal mereka tidak tahu sama sekali tentang latar belakangnya. Majalah mengklaim bahwa tuntutan para pendukung intervensi dalam urusan Suriah untuk melakukan serangan udara dan membombadir setiap instalasi militer akan membuka jalan bagi Suriah ke neraka. Majalah mengatakan bahwa menyelamatkan nyawa rakyat Suriah pada saat ini dapat menyebabkan kebinasaannya setelah jatuhnya rezim Bashar Assad.
*** *** ***
Pernyataan majalah ini tidak lain hanyalah sebuah ekspresi dari kebijakan pemerintah AS, yakni AS tidak ingin ada kepastian sekarang terkait dengan Suriah. Sehinga ia mengklaim tentang kurangnya pengetahuan terkait kelompok oposisi atau menyusupnya al-Qaeda ke sana, dan sebagainya. Seruan majalah pada pemerintah AS ini bukan seruan yang murni dari majalah itu sendiri, namun itu dekte dari pemerintah AS hingga rakyat Amerika menerima kebijakan pemerintah AS ini.
Pernyataan majalah itu merupakan ekspresi dari kebijakan pemerintah AS bahwa yang diperlukan sekarang adalah sikap perlahan-lahan sampai membuat rakyat Suriah menerima para boneka AS yang akan bekerja untuk membuat masyarakat menerimanya. Maka dari itu, majalah mengatakan: “Mereka menuntut dan berupaya mempersenjatai kelompok revolusi di Suriah padahal mereka tidak tahu sama sekali tentang latar belakangnya.” Artinya bahwa AS tidak ingin membantu kelompok revolusi karena mereka bukan bonekanya atau mereka bukan pengikut bonekanya.
Dan oleh karena itu, majalah mengatakan bahwa “Menyelamatkan nyawa rakyat Suriah pada saat ini dapat menyebabkan kebinasaannya setelah jatuhnya rezim Bashar Assad.” Artinya bahwa AS sekarang tengah memerangi kelompom revolusi yang mukhlis melalui bonekanya Bashar Assad, yakni AS tengah bekerja untuk memusnahkan mereka melalui tangan bonekanya Bashar Assad. Jika mereka tidak dibunuh sekarang melalui Bashar Assad, maka mereka akan dibunuh besok melalui yang lain. Sebab majalah mengatakan bahwa “Menyelamatkan nyawa rakyat Suriah pada saat ini dapat menyebabkan kebinasaannya setelah jatuhnya rezim Bashar Assad.” Artinya bahwa mereka sekarang sedang bertempur melawan generasi umat yang mukhlis yang ingin bebas dan lepas dari penindasan kolonialisme. Untuk itu, Amerika menjadikan Bashar Assad yang membunuh mereka sampai mereka menerima AS dan para bonekanya. Sehingga ketika para boneka itu datang, maka kondisinya benar-benar telah siap.
AS paham betul bahwa banyak masyarakat yang masih polos, yang memiliki pangdangan dangkal, sehingga tidak menyadari bahwa Bashar Assad adalah bonekanya. AS dapat menyuruhnya untuk mundur segera seperti ketika AS menyuruh bonekanya Hosni Mubarak, pada saat Amerika melihat bahwa revolusi rakyat akan melemahkan pengaruh AS jika pengunduran bonekanya terus ditunda.
Pernyataan majalah itu diperkuat oleh pernyataan resmi pejabat pemerintah AS yang disampaikan oleh Jenderal Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan AS, hari ini (19/02/2012) kepada CNN, yang mengatakan bahwa “Ia menentang setiap manusia yang menetapkan dengan jelas identitas oposisi Suriah sekarang.” Dikatakan bahwa “Pemerintahannya tengah menunggu sampai memiliki gambaran yang lebih jelas terkait oposisi ini.” Dikatakan pula bahwa “Terlalu dini untuk membuat keputusan mempersenjatai oposisi.” Dan ia mengatakan bahwa “Intervensi di Suriah akan sangat sulit.”
Di samping semua itu, apa terlihat dari kebijakan AS yang memberikan kesempatan pada rezim tiran selama hampir satu tahun, baik secara langsung, atau melalui Liga Arab, atau melalui veto Rusia-Cina, padahal AS itu sendiri berada di belakangnya dengan gaya tertentu. AS sebenarnya mampu menekan Rusia dan China sebagaimana AS pernah menekan keduanya terkait masalah Libya. Akan tetapi AS tidak melakukan itu sekarang. Namun AS ingin kedua negara itu menggunakan hak vetonya.
Kepala Staf Gabungan AS juga mengatakan bahwa “Ada penyusupan al-Qaeda ke Suriah.” Hal itu disampaikan dalam rangka untuk membenarkan sikap AS yang mendukung secara implisit dan praktis terhadap tindakan rezim tiran di Suriah yang melakukan pembantaian dan kriminalitas terhadap generasi umat Islam. Bahkan ia mengatakan bahwa “Pesawat-pesawat tak berawak AS terbang di atas wilayah udara Suriah untuk mengikuti operasi militer yang tengah berlangsung di negara ini.” Dengan kata lain, Amerika mensponsori kejahatan rezim keluarga Assad dan Partai Baath. Kemudian ia mengawasi dari udara sehingga tidak ada sedikitpun yang keluar dari kerangka kebijakannya. Ini adalah bukti lain yang tidak terbantahkan tentang keterlibatan AS dalam pembantaian rakyat Muslim di Suriah melalui tangan bonekanya dalam rezim Suriah, yang dipimpin oleh Bashar Assad.
Pada saat yang sama, di mana AS menunjukkan kemunafikannya dengan berbagai klaimnya bahwa AS menentang pembantaian ini, melawan rezim Bashar , serta mendukung tuntutan rakyat Suriah, maka dengan demikian jelas bagi semua orang bahwa AS ada di balik umur panjang rezim tiran Bashar Assad. AS setuju secara implisit dan praktis terhadap kejahatannya. Dalam hal ini, Amerika ingin menundukkan rakyat Suriah pada semua rencananya dan para bonekanya. Bahkan Amerika ingin menjadikan rakyat Suriah ini melepaskan takbir dan tahlil-nya, serta melupakan tuntutannya untuk menegakkan hukum Allah. Sebaliknya, Amerika ingin membuat rakyat Suriah menerima sekularisme yang dibungkus dengan gaun baru di bawah simbol “Negara Sipil Demokrasi”.
Namun apapun yang dilakukannya, rakyat Suriah telah membuktikan bahwa mereka memiliki kesadaran umum atas semua itu. Mereka menyadari bahwa ada konspirasi yang dirancang untuk melawannya. Bahkan mereka menyadari bahwa semua negara di dunia berpartisipasi di dalamnya, di mana di atas kepala negara-negara ini beridir AS pembuat keputusan penting isu-isu internasional.
Dalam hal ini, negara-negara Eropa seperti Inggris dan Prancis tidak bisa melakukan apa pun tanpa keputusan AS. Sementara Rusia dan Cina tidak bisa menolak keputusan penting yang telah dibuat oleh AS. Sedangkan para bonekanya di wilayah, mulai dari Turki hingga negara-negara Arab dan Liganya, yang digunakan oleh AS sebagai kuda Trojan, maka semua itu adalah alat-alat AS. Adapun Iran yang tengah berjalan di orbit AS tidak akan keluar darinya. Sehingga AS dan semua geng besarnya tampak mendukung rezim tiran itu secara terbuka.
Oleh karena itu, rakyat Suriah mengatakan bahwa “Kami tidak lagi memilki penolong selain Engkau, ya Allah.” Kalimat itu mereka ucapkan dengan penuh keyakinan. Sehingga kewajibannya adalah tetap teguh dengan semua itu. Kemudian menolak segala sesuatu kecuali Islam, yaitu Islam secara kâffah (menyeluruh). Selanjutnya berpegang teguh dengan tali Allah sampai mendapatkan bantuan dan pertolongan dari-Nya; tidak peduli dengan apa yang menimpanya, sebab semua ada balasannya di sisi Allah; tidak menyerah pada tekanan realitas dan musibah besar yang menghadangnya, yang membuatnya menerima apa yang didiktekan oleh AS dan para bonekanya, sebab itu merupakan kerugian yang sangat besar.
Sungguh itu merupakan kesabaran sesaat hingga datang kepadanya pertolongan Allah, yang tidak diberikan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan teguh dalam memegang kebenaran Islam sekalipun bencana dan kesulitan besar menimpanya. Ketika itu, maka jadilah pertolongan Allah sudah begitu dekatnya, dan ketika itu pula bersukacita orang-orang yang beriman. Sementara di akhirat mereka akan bertemu dengan para kekasihnya di antara para syuhada’ yang akan memberi syafaat kepada mereka. Untuk itu, “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah kamu bersedih hati, sebab kamulah orang-orang yang paling tinggi,” wahai orang-orang yang beriman.
Sumber: hizb-ut-tahrir,info, 26/2/2012.