HTI Press. “Seandainya terdapat 10 sosok seperti Ustadz Harits Abu Ulya, insyaalloh proyek deradikalisasi yang digerakkan BNPT dapat digagalkan”, ujar KH. Ahmad Kamal Ismail (penasihat MUI Pbg), yang menyampaikan dukungannya kepada Hizbut Tahrir Indonesia dalam forum Temu Tokoh Pembaca Tabloid Media Umat perdana yang mengangkat tema, Deradikalisasi: Manfaat atau Madlarat untuk Umat, ahad 26 Pebruari 2012 bertempat di Aula Rumah Makan Kampoeng GOR Purwokerto yang dihadiri khusus sekitar 40 tamu undangan.
Forum yang diselenggarakan oleh DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Banyumas adalah dalam rangka silaturahmi dan dialog antara para Tokoh Masyarakat, Akademisi, Pengurus Takmir Masjid, Pengusaha & tamu undangan pembaca setia Tabloid Media Umat. “Kami menyelenggarakan Temu Tokoh pembaca Media Umat dengan mendatangkan Ustadz Harits Abu Ulya, DPP Hizbut Tahrir Indonesia, yang sekaligus Redaktur Tabloid Media Umat adalah untuk bersilaturahmi, berbagi pendapat dan pemikiran secara langsung dengan orang-orang dibalik meja redaksi Tabloid Media Umat”, ujar Ustadz Abdurrouf, S.IP, Ketua DPD II HTI Banyumas.
Proyek kontra radikalisme dan kontra terorismeini telah mengakibatkan 650 lebih dipenjara tanpa proses pengadilan dan 55 lebih orang meninggal dunia. Dari 55 orang yang meninggal dunia hanya 3 orang yang dieksekusi mati melalui pengadilan, sisanya dibunuh secara keji tanpa proses pengadilan (extra judicial killing). Proyek Deradikalisasi yang didanai oleh APBN yang bersumber dari Pajak Rakyat Indonesia yang mayoritas muslim, semata-mata dijalankan hanya untuk memusuhi & mengadu domba umat Islam. Karenanya, para Tokoh Masyarakat, alim Ulama, Akademisi, dan Umat jangan diam.
Dalam sesi dialog dengan para tamu undangan, beberapa tamu memberikan dukungan dan saran kepada Ustadz Harits Abu Ulya dan Hizbut Tahrir Indonesia dalam rangka pencerahan kepada umat tentang dampak membahayakan dari proyek deradikalisasi. Dalam menanggapi dialog dengan para tamu undangan, Ustadz Harits Abu Ulya mengajak para tamu undangan untuk merapatkan barisan dalam perjuangan serta menjadi bagian dari Hizbut Tahrir dengan mengikuti pembinaan intensif. Dan alhamduliLlah beberapa tokoh hadirin pun mengiyakanajakan tersebut.
Semoga seruan penerapan syariah dan penegakkan khilafah semakin membahana di bumi Purwokerto. (Humas HTI Banyumas)