Ketika kaum Muslim di Suriah dibantai, hingga hampir setiap hari sekitar 100 orang syahid, para pejabat negeri-negeri Muslim bukan menolong Syam, melainkan hanya duduk-duduk bersama negara-negara Barat. Mereka seolah mencurahkan perhatian untuk Suriah, tetapi semua hanya omong kosong belaka, melainkan sekedar mengikuti rencana Barat.
Menteri luar negeri dari negara-negara Arab dan Barat berkumpul di Tunisia untuk mengadakan Konferensi yang digagas Barat, “Friends of Syria” atau Teman Suriah.
Sekitar 70 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Turki, menghadiri konferensi di Tunisia yang diselenggarakan oleh Liga Arab.
Deklarasi yang dibicarakan ini dapat meningkatkan posisi kelompok oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC) dengan mengangkat organisasi ini sebagai perwakilan “sah” Suriah namun tidak didukung sepenuhnya.
Sementara itu, Hillary berikrar Amerika Serikat akan terus bekerja sama dengan semua mitranya guna mempertahankan tekanan atas pemerintah Bashar.
Peserta dari 70 negara dan wilayah, termasuk Hillary, berkumpul dalam pertemuan pertama “Teman-teman Suriah” di ibu kota Tunisia, Tunis, mulai Jumat (24/2). Mereka menyerukan gencatan senjata segera guna memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki negeri tersebut.
Kelompok itu juga mengakui SNC sebagai “wakil sah” bagi rakyat Suriah. Semakin jelas, arah Amerika Serikat berusaha untuk mencari celah untuk meneruskan pengaruhnya di Suriah itu.
Konferensi di Tunisia itu mendapat penolakan dari ribuan kaum Muslim di negeri inspirator Musim Semi di Arab itu.
Di Ibukota Tunis, ribuan kaum Muslim bersama para pemuda Hizbut Tahrir Tunisia mengadakan aksi menolak Konferensi “Teman Suriah” serta mendukung perjuangan bagi rakyat Syam, usai sholah Jumat, 24/02/2012.
Beberapa spanduk mereka bentangkan, diantaranya bertuliskan, “Hizbut Tahrir Menyeru Anda Wahai Kaum Muslim untuk Mendukung Syuariah” serta berisi kecaman atas konferensi yang hanya menjadi plog Barat itu.
Selain itu, para syabab Hizbut Tahrir di Tunisia meninggikan panji-panji Rasulullah serta meneriakkan takbir dan yel-yel seperti, “La syarqiyah la gharbiyah al-khilafah islamiyyah (bukan timur bukan barat, khilafah islamiyyah).
Konferensi Teman Suriah dianggap hanya menjadi konferensi bagi musuh-musuh Suriah untuk untuk diplot sesuasi dengan keinginan Barat, mencegah penegakkan Khilafah di kawasan itu.
Di Suriah sendiri, kaum Muslim telah menegaskan keinginan mereka untuk mengubah sistem, serta hanya pertolongan Allah yang dinantikan. Mereka tidak berharap kepada PBB, Liga Arab, Amerika, Rusia atau negeri-negeri Barat lainnya.
Rakyat Suriah yang melakukan revolusi sangat yakin bahwa kemenangan akan tiba dengan jangka waktu yang sangat dekat. Demikianlah, semoga Allah Swt menurunkan pertolongannya kepada kaum Muslim di bumi Syam, negeri yang telah Rasulullah katakan sebagai pusatnya negeri kaum Muslim. Amin. (syabab.com, 28/2/2012)