Pada hari Selasa (28/2) sedikitnya 10 orang telah meninggal di tangan para perusuh dekat Kashgar di provinsi Xinjiang yang mayoritas Muslim, serta memiliki pemerintahan otonom, seperti diberitakan kantor berita resmi Cina, Xinhua News Agency.
Sementara itu kantor berita Prancis AFP menjelaskan bahwa “para perusuh” menyerang dengan bersenjatakan pisau, dan membunuh sedikitnya sepuluh orang di wilayah Yucheng. Dikatakan bahwa polisi telah membunuh “sedikitnya dua orang dari para perusuh itu,” dan masih mengejar yang lainnya.
Provinsi Xinjiang yang terletak di perbatasan sebelah barat Cina adalah wilayah yang menjadi langganan kekacauan akibat ketegangan yang parah antara kaum Muslim Uighur yang berbahasa Turki, dan merupakan warga mayoritas di provinsi Xinjiang, dengan etnis Han yang berusaha untuk mengubah karakteristik wilayah itu dengan melakukan migrasi besar-besaran.
Warga Uighur yang berjumlah sekitar sembilan juta itu terus mengecam kekerasan budaya dan agama yang dilakukan terhadap mereka, serta migrasi besar-besaran oleh etnis Han yang menikmati pembangunan ekonomi di daerah ini. Sementara warga Uighur masih miskin, padahal daerahnya memiliki sumber daya alam berlimpah (islamtoday.net, 28/2/2012).