Polisi masih mendalami motif siswa yang menjadi pelaku penembakan di sebuah sekolah di Ohio, Amerika Serikat (AS). Namun terungkap bahwa TJ Lane yang dikenal pendiam ini, sering menjadi korban bullying oleh teman-teman di sekolahnya. Mungkinkah ia marah dan balas dendam?
Hal ini diungkapkan oleh teman-teman sekelas Lane. Mereka bahkan menyebut anak laki-laki berumur 17 tahun itu sebagai ‘anak buangan’ karena sering menjadi korban bullying. Bahkan, ada murid yang menyebutkan bahwa beberapa hari sebelumnya, Lane sempat menulis di akun Twitter-nya bahwa dia akan membawa senjata ke sekolah. Namun sayangnya, tidak ada yang menganggap serius pernyataan ABG tersebut.
Hingga pada Senin (27/2) pagi waktu setempat, terjadilah peristiwa mengerikan di SMA Chardon tersebut. Lane yang membawa pistol kaliber 22 ini, menembaki segerombolan siswa yang ada di kafetaria.
Sejumlah siswa yang berhasil selamat, menuturkan bahwa Lane terlihat tenang dan tak berkata sepatah katapun ketika melepaskan tembakan ke teman-temannya. Akibat perbuatannya ini, 3 siswa laki-laki tewas dan sejumlah siswa lainnya mengalami luka-luka.
Polisi pun berusaha untuk mendalami pikiran Lane demi mengetahui motif perbuatannya tersebut. Namun laporan soal kepribadian Lane justru membingungkan. Sebabnya, sejumlah siswa yang dimintai keterangan memberikan gambaran berbeda soal karakter Lane di sekolah. Ada yang menyebutnya penyendiri, ada yang menyebutnya korban bullying dan ada yang menyebutnya sering bergaya ‘gothic’ di sekolah.
Belakangan terungkap juga bahwa Lane sempat menuliskan pernyataan aneh pada akun Facebook-nya pada 20 Desember lalu, atau sekitar 2 bulan sebelum kejadian. Jika dibaca, tulisannya tersebut memang cukup menggambarkan rasa kesepian dan juga kemarahan dirinya yang sepertinya terpendam.
Di bagian awal Lane menulis: “Di suatu waktu yang jauh dari masa pertobatan, Renaissance. Di sebuah kota tua yang sepi, duduk seorang pria dengan cemberut. Tanpa pekerjaan. Tidak ada keluarga. Tanpa mahkota. Keberuntungannya telah habis. Tersesat dan sendirian.”
Pesan yang ditulis Lane lebih menyerupai sebuah kisah, namun tersirat sejumlah kalimat yang melukiskan kemarahannya. Dan bagian yang paling mengerikan ada di kalimat terakhir.
“Sekarang! Rasakan kematian, bukan hanya mengejekmu. Bukan hanya menguntitmu tapi di dalam dirimu. Menggeliat dan menggeliat. Rasakan menjadi lebih kecil di bawah kebesaranku. … Matilah, kalian semua,” tulis Lane pada akhir pesannya, seperti dilansir Daily Mail, Rabu (29/2/2012).
Merujuk pada pesan tersebut, polisi pun berusaha mencari bukti-bukti lain berupa catatan dan lainnya di rumah Lane. (detik.com, 29/2/2012)