Sejumlah penumpang mobil angkutan umum (MPU) jurusan Pamekasan-Bangkalan mengeluhkan kenaikan mendadak tarif MPU. “Biasanya Pamekasan-Bangkalan Rp 20 ribu, tadi saya dimintai Rp 25 ribu,” kata Jazuli, mahasiswa Universitas Madura Pamekasan, Selasa, 6 Februari 2012.
Jazuli mengaku sempat menanyakan kepada kenek perihal kenaikan tarif itu. “Katanya BBM sudah mau naik,” ujarnya menirukan ucapan kenek.
Ketua Asosiasi Pengusaha Angkutan Madura, Alex Setiawan, mengaku bahwa pihaknya memang berencana menaikkan tarif angkutan setelah kenaikan BBM April mendatang. Meski angkutan umum tetap mendapat subsidi BBM, tapi harga sembako tetap akan naik. “Itu pertimbangan kenaikan tarif. Tapi kalau sekarang sudah naik, itu ulah oknum, bukan kebijakan kami,” katanya singkat.
Kepala Dinas Perhubungan Pamekasan Bahrun meminta masyarakat yang dirugikan dengan kenaikan tarif sepihak agar melaporkan plat nomor MPU sehingga bisa ditindak. “Silahkan lapor, itu pelanggaran,” katanya.
Menurut Bahrun, Kenaikan harga BBM ini ada sisi positifnya bagi dinas perhubungan, yaitu berkurangnya jumlah MPU gelap yang kini diperkirakan mencapai 300 unit.
“Saya harap kenaikan BBM bisa menekan taksi gelap. Karena tanpa plat kuning, tidak akan dapat subsidi,” katanya. (tempo.co, 6/3/2012)