HTI Press. Rencana pemerintah menaikkan dan membatasi harga BBM bersubsidi mulai bulan April mendatang, mendapat penolakan dari warga Pasuruan. Ini terlihat dari antusias warga mengikuti Halqah Islam dan Peradaban yang diselenggarakan HTI (9/3) di gedung Pergu Jl. Balaikota 19 Pasuruan dengan tajuk “Liberalisasi Migas Menyengsarakan Rakyat.
Menghadirkan pembicara dari Surabaya Khoiri Sulaiman dan Imam Muhtar dari DPD II Pasuruan. Semua yang hadir di tempat itu menolak dengan dalih ini adalah akal-akalan pemerintah saja.
Menurut Khoiri “Jika pemerintah beralasan ini membebani APBN, juga tidak benar karena justru dana di APBN habis bukan untuk subsidi BBM, melainkan untuk bayar bunga (riba) utang negara yang nilainya mencapai
milyaran rupiah per tahun” tegasnya, dan jika dihitung menurut data yang dia ungkapkan harga BBM mestinya bisa jauh lebih murah bahkan kurang dari harga sekarang yang Rp. 4.500/liter itu.
Sementara Imam Muhtar mengungkapkan keharaman hukumnya jika sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak tidak dikelola dengan syariat Islam seperti BBM ini, apalagi diberikan kepada asing.
Hingga akhir acara yang dikemas talk show ini, dukungan warga Pasuruan kepada HTI untuk menolak kenaikan harga BBM semakin kuat, sampai akhirnya ditutup dengan do’a oleh H. Sofyan dengan harapan, semoga pemerintah sadar bahwa mereka adalah pelayan rakyat yang akan dimintai pertanggungjawaban nanti di akhirat atas kebijakannya itu.(Class/LI)