Juru bicara resmi Tentara Pembebasan Suriah Kolonel Mustafa Abdul Karim mengumumkan telah menewaskan 250 orang pasukan rezim Basyar al-Asad, serta menghancurkan dua tank, dua kendaraan lapis baja dan kendaraan militer lainnya di Rankus, di wilayah pedesaan Damaskus.
Mustafa Abdul Karim, dalam sebuah pernyataan kepada “Al-Jazeera” pada hari Senin (12/3), menyerukan semua pihak untuk mendukung dan mempersenjatai Tentara Pembebasan Suriah. Dikatakan bahwa Tentara Pembebasan Suriah tidak memiliki peralatan berupa senjata berat untuk menghadapi kelompok geng Asad. Sedangkan mempersenjatai pasukannya merupakan perkara ringan tidak sepadan dengan menghadapi tank dan senjata berat. Dikatakan bahwa Tentara Pembebasan Suriah menggunakan semua potensi dan operasi “menyerang dan lari” dalam melawan pasukan Asad.
Abdul Karim menggambarkan bahwa hari Senin sebagai “situasi berdarah di semua lini”; di mana pasukan keamanan telah membombandir semua kota mulai dari Dar’a sampai Idlib; juga sejumlah kesatuan Tentara Pembebasan Suriah tengah melakukan perlawanan terhadap kelompok geng Asad di daerah Qalamun, pada saat kelompok geng rezim tiran itu melakukan operasi penangkapan massal di pedesaan Damaskus.
Dalam konteks lain, anggota Dewan Revolusi Suriah di Idlib Jenderal Al-Nashir mengatakan bahwa kota “Ma’arat Numan” di Idlib dihujani roket, yang menyebabkan hancurnya banyak rumah dan jatuhnya sejumlah besar korban, yang dilakukan untuk mencegah masuknya bantuan ke kota.
Sementara pasukan reguler Suriah terus melakukan pemboman atas kota Idlib selama tiga hari berturut-turut (islamtoday.net, 12/3/2012)