Ribuan kaum Muslim Jawa Barat yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (ALUMI) Jabar melakukan aksi penolakkan Ahmadiyah, hari Selasa (15/01) di depan Gedung Sate Bandung. Aksi berlangsung dari jam 08.00 pagi hingga siang mereka menuntut pemerintah membubarkan Ahmadiyah. Dalam aksi ini hadir ribuan masa dari perwakilan 46 ormas dan OKP se-Jawa Barat. Mereka mendesak pemerintah untuk membubarkan Ahmadiyyah yang telah menodai ajaran Islam.
Beberapa perwakilan ormas dan OKP se-Jawa Barat bergantian memberikan orasi serukan pembubaran Ahmadiyah.
Hadir untuk memberikan orasi diantaranya ulama Jawa Barat, KH. Atian Ali M. Dai (Ketua FUUI) dan tokoh lainnya. Di samping tokoh-tokoh Jawa Barat hadir pula tokoh-tokoh dan ulama dari
Sekjen FUI, KH. Muhammad Al-Khathtath menyatakan bahwa Ahmadiyah merupakan kelompok pembohong besar, karena sudah mengaku Nabi setelah Muhammad yang tiada lain adalah dajjal.
“Dajjal itu pembohong. Ia memberi air, padahal sesunggunya api.” kata Al-Khaththath.
“Sesatnya Ahmadiyah bukan lagi untuk didiskusikan, tetapi untuk dibubarkan. Sejak 28 tahun lalu, MUI mengngatkan pemerintah, ada sekelompok yang telah melecehkan Islam. Tetapi pemerintah malah membiarkannya,” tegas KH. Atian Ali M. Da’i ketika memberikan orasinya.
Sedangkan menyinggung adanya sikap anarkisme, Juru Bicara Aliansi Umat Islam (ALUMI) Jawa Barat, Muhammad Ryan Syababi menyatakan bahwa anarkisme yang terjadi saat ini, karena pemerintah membiarkan masalah ini berlarut-larut.
“Persoalan Ahmadiyah ini adalah persoalan global, bukan hanya di
“Selesaikan dilema itu dengan membubarkan Ahmadiyah, ajak mereka untuk tobat. Bina mereka dengan akidah yang kokoh melalui MUI atau ormas-ormas Islam lainnya.” ujarnya
Aksi berlangsung tertib hingga menjelang siang. Setelah pembacaan pernyataan sikap ALUMI bubarkan Ahmadiyah, peserta aksi membubarkan diri dengan tertib.
Sedangkan di Jakarta pada hari yang sama berlangsung pembicaraan untuk memutuskan status Ahmadiyah. Sangat disayangkan pihak MUI tidak dilibatkan. Kebanyakan malah dari kalangan Islam liberal.
Tokoh yang berdialog dengan Ahmadiyah Qadiyan ini antara lain Kepala Balitbang Depag Prof Dr Atho Mudzhar, Deputi Seswapres bidang Kesra Prof Dr Azyumardi Azra, Kaba Intelkam Polri Irjen Pol Saleh Saaf, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Prof Dr Ridwan Lubis, serta Ketua II Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI).
Menyinggung 12 kesepakatan Ahmadiyah dan Depag, Ryan Syababi mempertanyakan sikap depag ini. “Ini
Nabi Palsu
Wahyu Bohong
Dukungan Semu
Opini beralih
Mau perang opini nih?
Kalian mungkin bisa pegang opini media massa,
tapi kami pegang kesadaran massa!
SEPAKAT!!!
“Persoalan Ahmadiyah ini adalah persoalan global, bukan hanya di Indonesia saja. Kita menyerukan kaum Muslim ini punya institusi global, yakni Khilafah untuk membubarkan aliran-aliran sesat ini.”
Sudah saatnya pemimpin yang ada di pemerintahan saat ini melek mata, melihat secara adil fakta fakta dibalik gerakan ahmadiyah. Tidak adil, ketika pemerintah hanya mendengar apa yang mereka (ahmadiyah indonesia) katakan, tanpa melihat apa yang telah mereka lakukan selama ini. Seolah – olah mengampuni maling dan menyatakan maling itu tidak bersalah, hanya dengan mendengar apa kata maling tersebut, tanpa mendengar saksi yang memberatkan maling tersebut.
Ya Allah, menangkanlah kaum muslimin…
Aslkm…
Pemerintah harus bertindak tegas kpada Ahmadiyah ini, karna kalau Ahmadiyah lolos, maka bersiaplah menghadapi ribuan aliran sesat yang lainnya yang akan minta pelegalan hukum…
Sudah jelas sesat, apalagi yang harus dipertanyakan dan dipertimbangkan…????
Jelaslah,,hanya hukum yang datang dari Allah SWT lah yang harus ditegakkan,bukan hukum buatan manusia yang plin-plan terhadap apa yang telah salahnya…
dapatkan VCD bubarkan AHMDIYAH,Menguak segala tabir kejahatan mereka, mengupas kelicikan serta tipu daya ahmadiyah, serta siapa dibalik mereka semua
Assalammu’alaikum wr.wb
Saya sangat setuju sekali kalo Ahmadiyah itu dibubarkan, karena sangat merusak dan sangat mengganggu sekali itu.
ALLAHU AKBAR……
BUBARKAN AHMADIYAH……………
Assalamualaikum wr wb,
Kita sebagai umat Islam harus pendapat orang lain / golongan lain , kalau ada yang tidak sepaham ajaklah bertukar fikiran / dialog dengan cara yang santun dan damai disamping itu harus ada moderatornya supaya tertib dan aman.
Kemudian setelah terjadi dialog tidak ada titik temu, kembalikan semua kepada pendirian masing2 dan mari berloba-lomba kepada kebaikan dan serahkan semua keputuan kepada Allah SWT yang menilai benar tidaknya secara haqiqi, jadi tidak perlu dengan memaksakan kehendak, dengan kekerasan,karena Islam adalah Agama yang mengajak kedamaian,kerukunan,persatuan,kebahagian didunia dan diakhirat.Amin.
Wassalam.