Sekitar 1300 Ulama Jabodetabek Tolak Kenaikan Harga BBM

HTI Press. Sekitar 1300 ulama Jabodetabek dan sekitarnya menolak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April mendatang. Mereka berkumpul dalam forum Majelis Buhuts Al Islamiyah, Sabtu (24/3) siang di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

“Kami para ulama, satu, menolak kebijakan pembatasan BMM bersubsidi maupun pengurangan subsidi BBM atau pun menaikan harga BBM!” pekik Lajnah Khusus Ulama DPP Hizbut Tahrir Indonesia Abu Hanifah.

Sedangkan butir lainnya yang dibacakan Abu Hanifah adalah:

Dua, menyeru pemerintah untuk membatalkan kebijakan ini, sekaligus menganulir semua produk undang-undang yang mengokohkan liberalisme di Indonesia , seperti UU Minyak dan Gas (Migas), UU Sumber Daya Air (SDA); UU Penanaman Modal (PM), dan lain sebagainya.

Tiga, menyampaikan tausiyyah (rekomendasi) pada seluruh komponen kaum Muslim sebagai berikut: a) Mengajak seluruh komponen umat Islam, khususnya penguasa dan politisi, partai, ormas, serta elemen-elemen umat Islam yang lain, untuk bersama-sama menolak kebijakan kenaikan hargaBBM yang dzalim dan khianat ini.

b) Mengajak seluruh komponen umat khususnya Ulama, untuk berada di garda terdepan dalam menjaga dan melindungi kepentingan Islam dan kaum Muslim, dan terus berjuang menegakkan syariah dan khilafah sebagai satu-satunya solusi untuk mengantarkan bangsa ini menuju keadaan yang lebih baik.

Setelah dibacakan, para alim ulama dan asatidz yang hadir pada forum yang bertema Tolak Kenaikan BBM dan Liberalisasi Migas, Kebijakan Khianat dan Zalim itu membubuhkan tanda tangan di bawahnya.

Mereka yang bertanda tangan tersebut di antaranya adalah: KH Tatang Mochtar (Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Falah, Kota Bogor); Abah Hideung (Pimpinan Ponpes An Nizhamiyah, Cicurug, Sukabumi); KH Shaffar Mawardi (Pengasuh Ma’had Daarul Muwahhid, Jakarta Barat); Ustadz Danu Jamaluddin Saifuddin (Majelis Ta’lim Basyairul Khairat,  Jakarta Utara); KH Endang Ahmad Arif (Pimpinan Ponpes Miftahul Huda 606, Lampung); KH Yahya Syuja’i (Pimpinan Ponpes Ibnu Suja’i Gunung Putri, Bogor); Habib Khalilullah Al Habsyi (Pimpinan Majelis Imdadul Hadadi, Jakarta Timur); KH Muhyidin (Pimpinan Ponpes An Nur Pamijahan, Kabupaten Bogor); Dr H Ibnu Tohir; KH Abdi Idris (MUI Kota Depok); KH. Ahmad Zainuddin Qh (Pimpinan Ponpes Al Husna, Cikampek).

Rencananya, pernyatan sikap para ulama ini akan dibawa oleh HTI bersama umat Islam  ke Istana Presiden pada aksi besar-besaran dengan tema Tolak Kenaikan BBM, Tolak Liberalisasi Migas, Penguasa Bohong, Zalim, Khianat pada Kamis 29 Maret 2012 pukul 10.00 WIB – 12.00 WIB di Depan Istana Negara Jalan Merdeka Utara, Jakarta.[]joko prasetyo

5 comments

  1. lanjuytkan hanya hukum islamlah yang dapat memberikan kesejahtraan …

  2. Abu Zaid Hasan al Harits

    PERNYATAAN RAKYAT KECIL
    1.Kami membutuhkan lebih banyak lagi para ulama yang ikhlas yang berjuang demi tegaknya syari’at Islam dan Khilafah
    2.Kami membutuhkan lebih banyak lagi para ulama yang ikhlas untuk bersama-sama umat Islam melawan musuh-musuh Islam beserta para agennya
    3.Kami membutuhkan lebih banyak lagi para ulama yang ikhlas untuk menolak seluruh kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan Syari’at Islam
    4.Tinggalkan kapitalisme beserta turunannya yang merupakan sampah peradaban yang pernah ada

    5.

  3. Mohon maaf sebelumnya, untuk muslim yang tidak ikut menolak kenaikan harga BBM saya merasa harus mempertanyakan benarkah anda sekalian adalah seorang muslim.
    Rasulullah SAW bersabda bahwa kaum muslimin itu satu tubuh yang jika satu bagian sakit maka seluruhnya akan ikut merasakan sakitnya.
    Saat ini harga BBM belum naik, namun seluruh warga negara Indonesia baik muslim maupun bukan telah merasakan efeknya, terutama kalangan menengah ke bawah. Bagaimana mungkin dengan fakta sejelas itu di hadapan mata, anda tidak ikut menolak kenaikan BBM yang menyengsarakan sesama muslim ini? Benarkah anda muslim?
    Jika berkaca pada hadis tadi maka seharusnya anda juga berempati terhadap mereka yang terkena efek langsung kenaikan BBM, karena menurut Rasulullah sesama muslim akan merasakan kesakitan yang sama walau dia tidak ikut terluka. Jika anda tidak turut merasakan sakitnya mereka yang terkena efek kenaikan BBM tersebut maka salahkah saya meragukan keIslaman anda?
    Mohon maaf jika ada yang merasa tersinggung, ini hanya kebingungan saya atas ketidakikutsertaan anda sekalian atas penolakan harga BBM.

  4. SAATNYA MEMIMPIN NEGRI TERCINTA

  5. luqman jember

    wahai para ulama . seharusnya anda selalu garda terdepan dalam membela kepintingan umat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*