Bahas Rencana Kenaikan BBM, HIP HTI Sultra Memanas

HTI Press – Rencana  kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah, per 1 April mendatang terus mendapatkan penolakan dari masyarakat Kota Kendari, baik dari kalangan mahasiswa,pengusaha, pedagang maupun rakyat biasa, sebagaimana yang diungkapkan ratusan tokoh umat islam Kota Kendari, saat pelaksanaan Halqah Islam dan Peradaban (HIP) oleh DPD II Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Kendari, Sabtu (24/3) lalu.

Tiga dari empat pembicara (Muhammad Endang SA S.Sos. : Ketua Partai Demokrat Sultra, : Andi Hatta Paturusi : Wartawan Senior di Sultra, Fitriaman SE. MSA : DPD I HTI Sultra, dan Zainuddin SPi MSi : Humas HTI Sultra) yang diundang hadir dalam acara ini, secara tegas menyatakan penolakan mereka dengan dukungan data-data mutakhir terkait migas kecuali satu dari Partai Demokrat.

Demokrat tetap bersikukuh dengan pendapatnya dan bahkan cenderung menyalahkan pihak-pihak yang melakukan upaya penolakan terhadap kebijakan pemerintah ini. Menurut Endang, pemerintah sebenarnya bukannya ingin menghilangkan supsidi akan tetapi hanya melakukan penyesuaian dengan harga BBM yang memang saat ini sedang mengalami kenaikan harga secara internasional.

“Hanya presiden gila yang mau menaikan harga BBM, bila memang kondisi APBBN kita tidak dalam kondisi menghadapi masalah. Dan ini sebetulnya bukan kenaikan akan tetapi hanya penyesuaian harga minyak dunia, ” ujarnya.

Meskipun Ketua partai yang berkuasa ini, hendak menyembunyikan tujuan sesungguhnya dari kenaikan harga BBM tersebut akan tetapi ratusan tokoh masyarakat yang hadir dalam HIP yang diselenggarakan di Geduang Islam Senter Sultra ini, tetap mencium gelagat kebohongan dari pemerintah tersebut dan mengungkapkan dampak buruk dari kebijakan itu bagi masyarakat kecil.

Hampir semua pertanyaan yang diberikan peserta dialamatkan kepada perwakilan partai demokrat ini, dan mereka tidak satupun yang setujuh dengan alasan-alasan yang diberikan pemerintah. Karena menurut mereka tidak ada satu alasan pun yang bisa diterima untuk menaikan harga BBM, sebab belum dinaikan saja harga BBM, harga-harga  sembako di pasar sudah mengalami kenaikan berkali lipatapalagi  bila sampai kebijakan ini betul-betul dijalankan.

“Kenaikan harga BBM ini untuk siapa?, dan sudah pasti bukan untuk kami yang miskin ini. Apakah pemerintah tidak punya mata dan perasaan, untuk melihat bagaimana kondisi rakyatnya sebelum saja harga itu dinaikan sudah sangat tertindas dengan berbagai kenaikan harga-harga sembako di pasar apalagi kalau sampai akan dinaikan, dimana perasan sang presiden,” ujar salah seorang peserta, disertai gemuruh takbir dari peserta lainnya memberikan dukungan penolakan kenaikan harga BBM.

Suasana ruangan islamic center yang berkapasitas lima ratus orang ini, terjadi sedikit ketegangan dan suhu ruangan memanas saat sesi tanya jawab, pasalnya hampir semua dari peserta mengacung jari untuk memberikan pertanyaan dan ungkapan kekecewaan mereka pada partai perwakilan pemerintah, namun hanya ada beberapa orang saja yang diberikan kesempatan untuk bertanya.

Sedari awal, peserta sudah berkomitmen akan menolak keras dari rencana pemerintah sehingga hasil keputusan di akhir acara mereka tidak bergeming dan tetap menolak rencana tersebut karena dinilai pemerintah melakukan pembohongan terhadap rakyat karena tidak transparan dalam memberikan penjelasan dan juga pemerintah dzalim dan berkhianat.

Acara HIP yang mengangkat tema “Kenaikan Harga BBM, untuk Siapa?” ini, seyogyanya akan diisi oleh tujuh pembicara, namun tiga di antaranya tidak bersedia hadir dengan beragam alasan masing-masing. Ketiga pembicara yang tidak sempat hadir tersebut di antaranya Ir La Ode Ota : Partai Demkrasi Indonesia Perjuangan Sultra, Muhammad Rasyid Syawal SPd MPd : Partai Persatuan Pembangunan Sultra,dan Erwin Usman : LSM Walhi Sultra,). []Infokom HTI Sultra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*