HTI-Press. Aksi serangan bom bunuh diri di Hotel JW Marriot di Islamabad Pakistan pada Ahad (21/9) mentargetkan sejumlah pejabat tinggi dari korps marinir AS yang tengah menginap di hotel tersebut. Para korps marinir AS tersebut rencananya akan bergabung dengan pasukan AS di Afghanistan untuk sebuah operasi penumpasan Taliban dan Al Qaeda.
Demikian disampaikan sebuah sumber intelijen kepada Islamonline pada Ahad (21/9).Namun sumber tersebut tidak menyebutkan nama dari tokoh pejabat tinggi militer AS tersebut yang menjadi sasaran.
“Saya tidak bisa memberi tahu tentang siapa pejabat militer AS itu, tapi pada saat peristiwa terjadi, sejumlah pejabat mariner AS tengah singgah di hotel tersebut. Ketika itu Admiral Michael Mullen tengah berada di luar hotel melakukan pertemuan dengan PM dan Panglima militer Pakistan di Islamabad,” kata sumber tersebut yang menolak menyebutkan nama.
Para marinir AS itu dilaporkan akan bergabung dengan pasukan AS di Afghanistan untuk memerangi Al Qaeda dan Taliban.
Namun menurut sumber intelijen lainnya mensiyalir keberadaan para pejabat militer AS itu untuk sebuah perencanaan operasi militer bersama dengan sejawatnya di Pakistan untuk menumpas Taliban dan Al Qaeda yang berbasis di Pakistan.
Beberapa laporan media Pakistan juga menyebutkan bahwa diantara para korban tewas adalah tentara marinir AS, namun informasi tersebut tidak ditanggapi oleh pihak pemerintah Pakistan maupun AS. Beberapa saksi mata mengatakan bahwa setelah bom meledak mereka melihat beberapa personel marinir AS berada di lokasi. Mereka mengatakan tengah mencari warga AS yang hilang.
Seperti diberitakan sebelumnya, di Hotel JW Marriot Pakistan terjadi serangan bom bunuh diri yang menewaskan 53 orang dan melukai 266 lainnya. Penyerangnya menggunakan sebuah truk yang berisi 600 kilogram bahan peledak. Ledakan bom meninggalkan kawah selebar 59 kaki (sekitar 17,7 meter) dan sedalam 24 kaki (lebih kurang 7,2 meter),” kata sumber di Depdagri Pakistan.
Satu warga negara Amerika Serikat termasuk di antara korban tewas akibat serangan atas hotel Marriott di Islamabad, ibukota Pakistan, pada Sabtu, kata pejabat rumahsakit dan keamanan kepada kantor berita Prancis AFP.
Pakistan Tuduh Taliban
Pemerintah Pakistan menuduh kelompok Taliban Pakistan berada dibalik aksi peledakan bom bunuh diri di Islamabad. Jubir Depdagri Pakistan Rahman Malik mengatakan para pelaku serangan seluruhnya berasal dari daerah-daerah pesukuan di Barat Daya Pakistan yang berbatasan langsug dengan Afghanistan. “Seluruh benang merah mengarah kepada keterlibatan kelompok-kelompok Al Qaeda,” kata Rahman Malik kepada Aljazeera.
Hal senada juga disampaikan oleh analis Politik Pakistan Juwaida Rana kepada Al Jazeera.net mengatakan dari modus dan cara peledakan menunjukan keterlibatan Al Qaeda dan Taliban. Menurutnya aksi bom tersebut membawa pesan keras kepada Pemerintah Pakistan agar menghentikan operasi militernya di daerah pesukuan yang mentargetkan milisi Al Qaeda. Menurut Juwaeda, sudah saatnya pemerintah Pakistan mengevaluasi ulang strategi memerangi Taliban di Pakistan yang lebih mengedepankan kepentingan nasional dan rakyat Pakistan daripada kepentingan negara asing khususnya AS.
Bom JW Marriot terjadi selang beberapa saat setelah Presiden Pakistan terpilih Asif Ali Zardari menegaskan dalam pidatonya di depan Parlemen akan terus melanjutkan perang melawan Al Qaeda dan Taliban. Aksi bom Marriot juga terjadi di tengah-tengah gencarnya operasi militer penumpasan Taliban di daerah Bajur, Swat dan Waziristan yang melibatkan pasukan AS dan Pakistan. Berbagai laporan media Pakistan menyebutkan serangan itu sebagai aksi balasan dari Taliban.
Aksi bom bunuh diri di Hotel JW. Marriot merupakan aksi bom berskala besar yang kedua yang terjadi di jantung kota Pakistan. Aksi bom pertama terjadi di Kedubes Mesir di Islamabad pada tahun 1995.