Direktur CIA Mengunjungi Mesir

Direktur Badan Intelijen Militer AS Letnan Jenderal Ronald Burgess beberapa hari lalu telah melakukan kunjungan ke ibukota Mesir Kairo yang menghabiskan waktu beberapa hari. Kunjungan itu dilakukan guna menyoroti berbagai perkembangan yang terjadi di kawasan Timur Tengah, termasuk ketegangan hubungan antara Washington dan Kairo.

Dan selama kunjungannya ke Kairo, ia bertemu dengan para pejabat tingi Amerika yang didampingi oleh delegasi dari Bahrain, dan juga bertemu sejumlah pejabat tinggi di sana untuk membahas perkembangan terbaru di kawasan Timur Tengah, khususnya krisis Suriah.

Pembicaraan juga mencakup berbagai untuk cara mendukung hubungan bersama dan masa depan kerja sama militer antara kedua negara, serta krisis organisasi yang dituduh mendapat dana asing, sehingga memicu ketegangan dalam hubungan antara Kairo dan Washington.

*** *** ***

Dewan Militer Mesir telah membuktikan selama setahun penuh sejak awal revolusi, bahwa ia berjalan sesuai dengan visi Amerika terkait Mesir, dan sedikit pun tidak menyimpang dari pendekatan Mubarak, bahkan sebaliknya, ia telah bekerja untuk memperkuat ketergantungannya pada Amerika melalui beragam cara, terutama melalui aliansi tercela dengan beberapa kelompok yang disebut kelompok moderat, dengan menerima partisipasi politik mereka dalam kerangka ketertiban umum yang dapat diterima oleh AS, untuk memastikan konsolidasi pilar-pilar pemerintahan sekuler di Mesir, yang akan membantu Dewan untuk mewujudkan kepentingan Amerika agar berjalan lancar dan damai.

Sungguh, Dewan Militer benar-benar telah berkolusi dengan organisasi intelijen AS yang beroperasi di Mesir dengan nama organisasi non-pemerintah, utamanya Freedom House, yang bekerja sesuai dengan agenda CIA dalam semua aspeknya. Hal ini terlihat jelas dalam bagaimana peradilan Mesir menghadapi kasus ini, serta besarnya tekanan yang dihapai para hakim sampai ada sebagian dari mereka yang menyerahkan kasus karena takut akan konsekuensi tidak aman yang menhantui mereka.

Dan sangat disayangkan bahwa ada sejumlah laporan media yang mengungkapkan keterlibatan beberapa tokoh kelompok “moderat” dalam memediasi untuk mencari jalan keluar yang memastikan pelepasan bagi mereka yang tergabung dalam organisasi ini, dan mendeportasinya ke Amerika dengan aman dan nyaman, tanpa sedikitpun ada kepedulian terhadap berbagai pernyataan yang akan terjadi di sana-sini setelah itu, sesudah semuanya terlambat.

Kunjungan Jenderal Amerika ke Kairo sebagai bagian dari koordinasi bersama antara AS dan sekutunya dari Dewan Militer, dimana Dewan telah membuktikan loyalitas mutlak dan pelayanannya yang begitu istimewa pada Amerika, baik dalam melindungi perbatasan entitas Yahudi di wilayah Selatan maupun penyediaan gas dengan harga murah, atau dalam memutus listrik dari rakyat Gaza, serta dalam membuka saluran air pada kapal Iran untuk mencapai pelabuhan Suriah yang sarat dengan dukungan.

Sehingga, fakta seperti yang terlihat pada rezim berkuasa di Mesir, dan sulit menerima hasil yang sangat kecil dibanding dengan pengorbanan yang dipersembahkan oleh anak-anak Mesir untuk mendapatkan kebebasan mereka dari cengkeraman Mubarak dan pengaruh najisnya.

Oleh karena itu, kebutuhan yang paling mendesak sekarang daripada sebelumnya, adalah menyadari bahwa perubahan yang hakiki tidak akan terjadi di Mesir, kecuali dengan mengubah dasar pemerintahan, dan menguasai semua kebijakan baru untuk mengurus setiap urusan berdasarkan hukum-hukum Islam yang agung, dan pada saat yang sama dilakukan pembebasan dari belenggu Amerika dan dominasi politiknya guna mengembalikan kemerdekaan Mesir dalam membuat keputusan politiknya, dan sebagai sebuah mercusuar keadilan di tengah-tengah masyarakat.

Sesungguhnya, menuju perubahan yang hakiki butuh untuk mencabut kekuatan dari Dewan Militer dan ketergantungannya, dan memberikannya pada para Jenderal Mesir yang mukhlis, untuk mereka mengambil sikap yang tegas terhadap para pencuri revolusi, serta bekerja sama dengan generasi Mesir yang mukhlis, dari para pengemban bendera Khilafah, untuk mendukung tujuan proyek besar Islam berupa pendirian Khilafah.

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 28/3/2012.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*