HTI Press. Bersamaan dengan rangkaian kegiatan aksi penolakan kenaikan BBM dan liberalisasi migas, Kamis 29 Maret 2012, Sejumlah pimpinan Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta juga melakukan kunjungan dan audiensi salah satunya ke Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta. Tepat pukul 14.00 WIB, delegasi yang terdiri dari Ust Rosyid Supriyadi selaku ketua DPD 1 HTI DIY, disertai Ust Abu Hanif, Ust Yoyok Tindyo Prasetyo dan Ust Nurwidi diterima dengan baik oleh sejumlah staf yang dipimpin oleh ketua Kesbang Humas kantor Gubernur tersebut.
Di awal audiensi Ust Rosyid terlebih dahulu menjelaskan secara singkat mengenai Hizbut Tahrir, sebelum kemudian menyampaikan pernyataan sikap terkait kenaikan BBM dan liberalisasi migas. Ust Rosyid mengingatkan peran Gubernur, yaitu Sri Sultan sebagaimana gelarnya yang telah masyhur sebagai Sayyidina Kholifatullah Panotogomo. Ust Rosyid meminta Sri Sultan untuk lantang berbicara di depan Presiden membela rakyat yang merupakan pemilik sejati dari kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia, termasuk migas. Pada kesempatan yang sama Ust Abu Hanif juga ikut mengingatkan supaya jargon Kesultanan yaitu Tahta untuk Rakyat bisa benar-benar diwujudkan.
Ketua Kesbang Humas yang mewakili tuan rumah menyatakan apresiasinya terhadap aspirasi HTI yang argumentatif dan ‘matang’, sebagaimana disinggung olek Ust Tindyo sebelumnya bahwa aspirasi tersebut didukung oleh data dan analisis yang kuat dari berbagai pakar yang selama ini telah berinteraksi dengan HTI. Secara simpatik beliau juga memuji performance HTI yang ‘indah’ seraya menyampaikan harapan agar HTI tetap pada prinsipnya yang non kekerasan dan mengedepankan dialog intelektual. Beliau juga menyampaikan bahwa semua informasi yang masuk ke kantor Gubernur memang wajib dilaporkan per 24 jam. Terkait dengan aspirasi dan bahan-bahan yang disampaikan oleh delegasi HTI, beliau menjanjikan akan sudah sampai di tangan Gubernur sore itu juga dan akan menjadi bahan pertimbangan yang berharga pada rapat di malam harinya. (haryo)