Afghanistan Pengelola Penjara “Bagram” Gantikan Pendudukan

Pemerintah Afghanistan mengumumkan sebagai pengelola penjara “Bagram” yang terdiri dari 3.200 tahanan, menggantikan tentara pendudukan AS. Dikatakan bahwa pemerintah Afghanistan akan menjadi pemilik keputusan akhir terkait pembebasan tahanan apapun, sehingga ini bisa menjadi sebuah langkah yang dapat memicu ketegangan baru dalam hubungan antara Washington dan Kabul.

Sebuah pernyataan dari istana presiden pada hari hari Ahad bahwa Jenderal Ghulam Faruq Barikazi, mantan pejabat tinggi pembuat kebijakan di Kementerian Pertahanan diangkat untuk mengelola pusat tahanan di Bagram.

Aimal Faizi, juru bicara Presiden Hamid Karzai bahwa AS tidak akan memiliki hak apa-apa selain peran konsultatif terkait pembebasan tahanan apapun. Dikatakan bahwa hanya pengelola baru yang berhak menentukan nasib tahanan. Ia menekankan bahwa pemindahan pengelolaan penjara kepada mereka telah dilakukan berdasarkan kekuasaan dan kontrol penuh.

Afghanistan telah lama berusaha untuk mengendalikan penjara Bagram, mengingat bahwa tidak ada negara berdaulat yang mengizinkan penahanan ribuan rakyatnya untuk waktu yang tidak terbatas di bawah penjagaan asing.

Pernyataan pihak berwenang Afghanistan ini dikeluarkan setelah serangkaian peristiwa yang menyebabkan ketegangan hubungan Afghanistan-Amerika, terutama setelah pembunuhan atas 17 warga oleh pasukan AS, dan pembakaran al-Qur’an di pangkalan “Bagram”.

Kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan pada bulan Maret untuk memindahkan kontrol penjara pada Afghanistan setelah berbulan-bulan berselisih terkait perlunya persetujuan AS untuk membebaskan tahanan apapun, sehingga apabila AS telah memberikan hasil penilaiannya dan menetapkan untuk meneruskan penahanan, maka otoritas Afghanistan harus mengambil penilaian ini dan tidak boleh menolaknya.

Washington mengatakan bahwa sebagian besar tahanan adalah anggota pemimpin menengah dan tinggi dalam gerakan Taliban. Dikatakan bahwa mereka dapat kembali ke medan perang. Washington berdalih dengan kasus seorang komandan Taliban yang dipindahkan dari Teluk Guantanamo ke dalam tahanan Afghanistan pada 2007, dan akhirnya ia melakukan serangan kembali terhadap pasukan pendudukan (islamtoday.net, 1/4/2012).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*