Kesepakatan BBM Diduga Hasil Barter RUU Pemilu

Wakil Ketua Komisi II Ganjar Pranowo mengatakan dirinya mendengar informasi adanya barter yang dilakukan dalam lobi-lobi BBM terkait dengan RUU Pemilu yang kini tengah dibahas Komisi II.

Kecenderungan itu, menurut Ganjar, terlihat pada sikap partai-partai koalisi yang sebelumnya mendukung kenaikan tiba-tiba menolak kebijakan pemerintah tersebut.

“Yang awalnya mendukung, kok tiba-tiba menolak. Saya mendengar ada transaksi lobi BBM dengan RUU Pemilu. Tetapi saya tidak yakin ditransaksikan pemilu, harus dibuktikan,” cetusnya.

Dirinya mendapatkan informasi, RUU Pemilu menjadi bagian dari posisi tawar partai-partai menengah yang kemudian meloloskan kebijakan kenaikan BBM dengan ICP sebesar 15% dalam kurun waktu enam bulan.

“Saya mendengar saja, ya jadinya RUU Pemilu jangan kenceng-kenceng. Saya dengar, ya ada tawaran PT-nya jangan tinggi-tinggi,” kata Ganjar.

Ganjar mempertanyakan kenapa Partai Demokrat bisa dengan mudah mengikuti tawaran IPC sebesar 15% di mana sebelumnya partai penguasa itu memberikan angka 5% saja. Namun dugaan barter itu sebenarnya tidak akan masuk dalam logika jika Demokrat yang mengikuti langkah Golkar terkait besaran PT.

Dikatakan, benar tidaknya barter tersebut akan terbukti saat lobi-lobi pemilu, apakah Demokrat mau menurunkan besaran PT-nya atau tidak.

“Atau mungkin Demokrat ditipu. Yang awalnya mendukung, tiba-tiba tidak, apa itu tidak menipu? Kan hanya memberi pengharapan kepada pemerintah,” ujarnya. (mediaindonesia.com, 2/4/2012)

One comment

  1. dasar DPR penipu kabeh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*