Aksi HTI Cilacap Menolak Kenaikan BBM

HTI Press. Di saat terik mentari yang menyengat kulit menerpa, DPD II HTI-Cilacap mengadakan aksi masiroh dalam rangka penolakan terhadap rencana kenaikan BBM. Panas yang menyengat itu tidak mengendurkan semangat para anggota dan simpatisan HTI untuk berjalan kaki, menyeru warga Cilacap dan Pemerintah Kabupaten.

Aksi dimulai setelah pelaksanaan sholat Jum’at, pada tanggal 30 maret 2012. Beberapa aparat kepolisian, telah siap sedia untuk turut mendukung aksi tersebut, dengan mengamankan dan menertibkan wilayah yang akan dilalui aksi long march.

Beberapa titik lokasi orasi telah ditentukan, yaitu di depan kantor Kodim Cilacap, di depan Pasar Gede Cilacap, di depan komplek pertokoan jalan Ahmad Yani, yang merupakan salah satu pusat belanja teramai, dan di bundaran Kabupaten, persis di depan Kantor Bupati Cilacap.

Selain orasi, yel-yel dan lagu penolakan diserukan yang pada aksi tersebut, tidak ketinggalan pula seruan takbir, yang menjadi salah satu kekhasan pada setiap aksi masiroh HTI. Warga yang berlalu lalang, tidak sedikit yang sengaja melambatkan kendaraannya untuk membaca poster-poster yang dibawa oleh para peserta aksi, serta untuk menerima selebaran pernyataan HTI terhadap rencana pemerintah.

Beberapa peserta aksi, ada yang dengan sigap membagikan ke kanan dan kiri jalur aksi, selebaran-selebaran yang totalnya dibagikan hampir mencapai seribu lembar. Warga pun menerimanya dengan sukacita selebaran tersebut. Bahkan seorang warga masyarakat sengaja menghentikan sepeda motor dan kemudian mengatakan setuju dengan apa yang disampaikan dalam orasi.

Pada aksi tersebut, orasi disampaikan oleh Ust. Zahid Farhan, Ust. Harits Nazaruddin, ust. Hasan Sobari dan Ust. Fahmi Abu Rifda. Keempatnya menyampaikan orasi yang membuka kebobrokan pemerintah terkait rencana tersebut. Hal ini dilakukan sebagai peran edukasi HTI sebagai sebuah partai politik internasional yang turut andil dalam urusan umat di negeri ini.

Dalam orasinya Ust. Zahid Farhan menjelaskan kerugian yang akan diderita Pertamina (perusahan yang memiliki unit pengolannya di Cilacap) apabila rencana tersebut jadi dilaksanakan. Pertamina harus bersaing secara terbuka dengan perusahaan-perusahaan asing yang membuka SPBU di Indonesia, seperti Petronas, Shell dan lain-lain.

Sementara Ust. Fahmi Abu Rifda menjelaskan bahwa alasan pemerintah menaikkan harga BBM dengan dalih membenani APBN sebagai sebuah kebohongan. Menurutnya yang membebani APBN justru adalah hutang luar negeri baik bunga maupun cicilannya. Pemerintah juga tahu bahwa naiknya harga BBM akan menambah penderitaan rakyat terbukti pemerintah berencana memberikan bantuan langsung tunai. Namun pemerintah berkeras dengan rencana itu. Hal ini merupakan tindakan yang zhalim. Di akhir orasinya Ust. Fahmi menegaskan bahwa permasalahan kenaikan harga BBM terjadi karena diterapkannya Kapitalisme dengan sistem ekonomi liberalnya. Hal ini harus segera diakhiri. Caranya dengan mencampakkan Kapitalisme dan menggantinya dengan Islam. Untuk itu dalam kesempatan itu juga diserukan untuk bersama – sama berjuang untuk tegaknya Syariah dan Khilafah.

Aksi diakhiri menjelang dikumandangkannya adzan ashar dari menara masjid Agung Daarussalaam Cilacap yang lokasinya bersebelahan dengan jalur akhir aksi mashiroh, yaitu alun-alun kabupaten Cilacap. Para peserta lalu bersalaman dengan para aparat yang dengan setia mengawal aksi ini dari awal hingga akhir.[]

anak-anak pun semangat

anak-anak pun semangat

panas terik tetap semangat

panas terik tetap semangat

pembagian rilis di pasar

pembagian rilis di pasar

pembagian rilis di perempatan utama

pembagian rilis di perempatan utama


One comment

  1. Syabab Perancis (Peranakan Cilacap Asli)

    Allohu Akbar..!!! Penentangan kedzoliman penguasa atas kebujakan KHIANAT menaikkan BBM ternyata disuarakan juga dari Pejuang-pejuang Pantai Selatan.. Teruskan perdoeangan wahai saudara2ku di Pantai Selatan.. Allohu Akbar..!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*