HTI Press. Pertemuan para Menteri Luar Negeri negara-negara NATO di Brussels yang berlangsung kemarin dan hari ini (19/4), di mana dalam pertemuannya ini negara-negara NATO berupaya untuk bersatu dalam rangka mengamankan penarikan pasukannya yang terkoordinasi dari Afghanistan pada akhir 2014, meskipun ada keinginan untuk mempercepat penarikan seperti yang ditunjukkan oleh beberapa anggotanya akhir-akhir ini.
NATO membenarkan pada hari Rabu (18/4) bahwa tidak ada perubahan dalam strategi penarikan pasukannya dari Afghanistan. Ia menambahkan bahwa penyerahan tanggung jawab komando ke Afghanistan akan dilakukan secara bertahap dan selesai pada akhir 2014.
Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan bahwa NATO akan terus mendukung pasukan keamanan Afghanistan bahkan setelah waktu penarikan. Bahkan telah ada kesepakatan antara negara-negara NATO terkait peran yang akan dimainkan di Afghanistan setelah penyerahan bertanggung jawab penuh kepada pasukan keamanan Afghanistan.
Ia menjelaskan bahwa negara-negara anggota NATO telah memperhitungkan jumlah kontribusi keuangannya untuk membantu pemerintah Afghanistan dalam menjaga keamanan setelah 2014. Dan mereka mendapati bahwa pendanaan pasukan keamanan Afghanistan lebih murah dibandingkan dengan penempatan pasukan asing.
Sementara pernyataan yang dibuat oleh beberapa pemimpin negara anggota NATO yang mencerminkan keinginan untuk mempercepat proses penarikan dari Afghanistan telah menimbulkan kekacauan, terakhir adalah Presiden Australia Julia Gillard yang mengumumkan pada hari Selasa bahwa pasukannya yang berjumlah 1.500 personil akan meninggalkan Afghanistan 2013 setahun sebelum batas waktu yang ditentukan.
Prancis pada akhir Januari lalu juga mengumumkan penarikan pasukan tempurnya pada tahun 2013, sementara negara-negara yang lain seperti Amerika Serikat ingin mengurangi jumlah pasukannya yang dikerahkan di Afghanistan (aljazeera.net, 19/4/2012).