Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
HTI Press. Bengkulu. Terkait tingginya angka pergaulan bebas dan buta huruf Alquran di Bengkulu, DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) KH Shiddiq Al Jawi menyatakan bahwa itu merupakan masalah yang terjadi secara umum dunia Islam.
“Problematika Kota Bengkulu bukan semata-mata terjadi di Bengkulu saja. Namun hal itu juga dialami oleh berbagai kota dan daerah lain di Indonesia bahkan menjadi problem kaum Muslimin di dunia secara umum,” ungkapnya pada acara Silah Ukhuwah Asatidz dan Ulama se-Kota Bengkulu dan Sekitarnya, Sabtu (28/4) di Hotel Samudera Dwinka, Bengkulu.
Dalam acara yang bertema Memetakan Permasalahan Dakwah di Kota Bengkulu tersebut, Shiddiq pun menyatakan akar masalahnya. “Problem umat ini tidak lain karena tidak diterapkannya syariah Islam secara kaffah dalam bingkai khilafah!” tegasnya.
Sebelum Shiddiq berbicara, salah satu peserta Ustadz Ihsan Nasution menyatakan berbagai problematika yang dialami oleh warga Bengkulu.
“Problem yang paling banyak dialami umat adalah rendahnya tsaqafah Islam baik dalam bentuk rendahnya kemampuan baca tulis Alquran dan penguasaan bahasa Arab serta masalah kemaksiatan yang merajalela,” ungkapnya.[]HM
Peserta melakukan registrasi dan memberikan tanggapannya terhadap angket daftar permasalahan dakwah yang sebelumnya telah diberikan panitia
Ust. Ahmad Abdul Ghoni sebagai Ketua Lajnah Khusus Ulama DPD I HTI Propinsi Bengkulu memberikan sambutan dan menjelaskan tujuan kegiatan kepada peserta
Peserta tampak serius memperhatikan pemaparan KH Siddiq Al Jawi mengenai problematika ummat akibat tidak diterapkannya syariah dan khilafah
Peserta tampak serius memperhatikan pemaparan KH Siddiq Al Jawi mengenai problematika ummat akibat tidak diterapkannya syariah dan khilafah
