HTI-Press. Ketakutan atau permusuhan terhadap Islam (Islamfobia) telah berkurang, namun dunia Islam harus terus berjuang menghapuskan Islamfobia. Benarkah demikian? Yang jelas, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan hal tersebut ketika memberikan pernyataan dalam rapat koordinasi tahunan para menteri luar negeri dari negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Markas Besar PBB, New York, Jumat (26/09/08).
“Tahun lalu, waktu kita bertemu di sini, kita sangat prihatin atas citra negatif Islam di berbagai belahan dunia. Sekarang kejadian-kejadian yang berkaitan dengan anti-Islam makin berkurang. Ini hal yang menyenangkan,” kata Hassan.
Menurut Menlu, berkurangnya Islamfobia merupakan hasil dari komunikasi lebih baik yang dijalankan berbagai pihak dalam meyakinkan dunia bahwa Islam adalah negara yang menganut nilai-nilai perdamaian dan belas kasih.
Dalam upaya tersebut, paparnya, Indonesia sendiri terus menjalankan berbagai upaya meyakinkan dunia tentang ajaran Islam sebenarnya.
Upaya tersebut antara lain dilakukan, antara lain melalui penyelenggaraan “Konferensi Internasional Akademisi Muslim ke-3” pada Juli lalu di Jakarta, “Dialog Inter-Media Global” atas bekerja sama dengan Norwegia, dan acara “Kemping Pemuda Antar-Iman”.
“Upaya-upaya serupa, yang juga dilakukan di negara-negara Islam lainnya, sudah mulai memberikan hasil. Tapi kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus terus bekerja keras dan saling mendukung upaya satu dan lainnya,” kata Hassan mengingatkan.
Ulasan
Sudah semestinya, negara mengemban dakwah Islam ke seluruh alam. Ia akan menjadikan aktivitas dakwah tersebut, yakni menyeru serta menyampaikan kemuliaan Islam sebagai bagian dari politik luar negerinya. Hal tersebut pernah dilakukan oleh generasi awal Islam hingga institusi Khilafah berhasil dibubarkan.
Pada saat itu, Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam benar-benar terpancar hingga berbondong-bondonglah manusia untuk masuk ke dalam Islam. Namun, apa yang terjadi hari ini ketika negeri kaum Muslim terpecah belah? (nl/ant)
khilafah untuk semua….
BTW jangan lupa saksikan todays dialouge di metro tv tgl 30 sept 2008 pukul 22.05 wib. tema ” khilafah & demokrasi di dalam islam ”
pembicara :
1. ust ismail yusanto (jubir HTI)
2. abdul moqsith gazali (koord. jaringan islam liberal)
3. novriantoni (aktivis jaringan islam liberal)