Acara Irshad Manji di Yogyakarta Berantakan

Yogyakarta- Setelah acaranya di Jakarta dan Solo mendapat penolakan warga, diskusi yang menghadirkan feminis asal Kanada, Irshad di Kota Yogyakarta juga berakhir dengan berantakan.
Awalnya, hari, Rabu, (09/05/2012), Irshad Manji  direncanakan akan mengisi diskusi dengan topik, “Bincang Pagi Bersama Irshad Manji. Agama, Kebebasan dan Keberanian Moral,” di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM lt 3, ruang 306.
Namun acara yang diselenggarakan oleh Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM akhirnya urung dilaksanakan karena adanya surat dari pihak rektor UGM yang meminta diskusi tidak dilanjutkan.
Dalam keterangan resmi, pihak UGM melalui juru bicaranya, Wijayanti, sebagaimana dikutip Voice of America, pihaknya tidak pernah menolak kedatangan Irshad Manji. Namun pembatalkan karena adanya tekanan ratusan massa pada Selasa malam dan kewajiban UGM untuk menjamin keamanan tamu dan seluruh warga kampus.
Sebelumnya, hari Rabu pagi, puluhan aktivis dakwah Kampus UGM menggelar aksi penolakan ketika diskusi yang menghadirkan Irshad Manji.
Selain itu, acara Irshad Manji  di Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS), Jalan Sorowajan Baru, Plumbong, Banguntapan Bantul, Yogyakarta, juga dibubarkan massa. Ormas dari Majelis Mujahidin Indonesia, dan Gerakan Anti Maksiat menyerbut tempat acara yang membuat acara itu batal berantakan.
Massa meninggalkan lokasi setelah aparat kepolisian datang mengamankan Irshad Manji dan panitia pelaksana.
Sementara itu,  dengan ekspresi kekecewaan, Irshad Manji mengungkapkan keheranannya, karena empat tahun lalu dia datang ke UGM dan disambut dengan baik, tetapi kali ini ditolak dengan keras.

“Empat tahun kemudian saya menulis sebuah buku dengan kata-kata Allah, Kebebasan, dan Cinta sebagai judulnya. Tidak hanya mengalami aksi kekerasan di Jakarta, tetapi kemarin kegiatan kami di Solo digagalkan dan di sini di Universitas yang menerima saya dengan sangat baik empat tahun yang lalu, pimpinan universitas yang sekarang justru menutup kegiatan ini,” ungkap Irshad Manji dikutip Voice of America.
Kampanye Lesbian
Seperti diketahui, Irshad Manji adalah seorang aktifis feminis, penulis buku dan juga dikenal sebagai pegiat lesbian. Beberapa penolak menilai, kedatangangannya dikhawatirkan berkampanye membawa ajaran dan faham lesbian ke Indonesia.
Koordinator aksi penolakan dari mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia, Yayan, hubungan sesama jenis berbahaya dan tidak sesuai dengan tata nilai masyarakat.
“Mereka datang ke Indonesia itu dalam rangka untuk mengkampanyekan ide perkawinan sejenis, lesbian atau homoseks. Nah ide ini berbahaya, kalau ini berkembang di masyarakat ini akan menjadi senjata bagi mereka, peluru bagi mereka, untuk dibawa ke DPR untuk kemudian disahkan Undang-Undang sesama jenis di Indonesia. Ini akan merusak tatanan kehidupan keluarga di Indonesia yang sampai saat ini masih dijaga oleh rakyat Indonesia,” papar Yayan dikutip Voice of America.
Sebelumnya, aktivis dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Jamaah Shalahuddin UGM juga mengungkapkan alasannya mengapa keberatan kehadiran feminis asal Kanada, Irshad Manji di kampus mereka, Universitas Gajah Mada (UGM).
Menurut para aktivis mahasiswa ini, mereka menolak pemikiran Irshad Manji, karena dalam banyak tulisannya, wanita ini jelas-jelas memperolok-olok Nabi dan al-Quran.

“Irshad Manji dalam bukunya telah jelas-jelas memperolok-olok Nabi dan mendeskriditkan Al-Quran, “ ujar Fahmi, juru bicara LDK Jamaah Shalahudin UGM kepada[] hidayatullah.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*