HTI Press Banjarmasin, Ust. Hidayatullah Muttaqin SE, M.SI Lajnah Siyasyah DPD I Hizbut-Tahrir Indonesia Kalimantan Selatan. Problem yang muncul di indonesia terlihat dari hasil ekonomi indonesia versi pemerintah itu terus tumbuh dan akan menaikkan kesejahteraan umum akan baik. Namun jika pendapatan perkapita naik dari 6,2 juta naik ke 30,8 juta apakah itu realitas yang mencerminkan kesejahteraan indonesia. Mengapa masih banyak orang semakin tercekik akibat kesengsaraan yang terjadi di indonesia. Sebuah catatan yang sangat penting yang menjadi kewajiban kita yaitu mengetahui apa saja sebab kegagalan pembangunan indonesia. Yang pertama adalah ketergantungan secara pembangunan yang dimana ini merupakan taktik baru penjajahan kapitalisme. Yang kedua adalah bukti kegagalan pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan sebagai penggambaran adalah penghisapan ekonomi yang dimana hasil ekonomi bruto mencapai adalah 76.95%. Pembangunan pro pasar yang dimana pembangunan ini adalah pro pasar bebas yang tidak memberikan kemudahan kepada rakyat dan disini privatisasi menjadi hal yang terutama dan ini yang membuat semuanya buyar.
Setiap tahun APBN indonesia selalu defisit, APBN Indonesia tersandera akibat hutang karena selalu mengambil hutang secara berkala yang menjebak negara kita dalam kubangan hutang. Setiap tahun hutang yang ditanggung indonesia semakin bertambah. Kita membutuhkan lompatan solusi dan meninggalkan kapitalisme dan liberalisme dengan menegakan syari’ah dan khilafah. Dan Khilafah Umar Bin Abdul Aziz berhasil membersihkan kemiskinan dalam 3 tahun tidak dengan apapun hanya dengan islam. Dan yakinlah islam menjadi jalan yang nyata untuk perubahan ini.[]