Ulama Sulsel “Tak Sabar” Menunggu Khilafah Tegak

HTI PRESS, MAKASSAR – Demi menjalin silah ukhuwah dan sinergitas gerak langkah dakwah serta perjuangan menegakkan Khilafah di negeri Indonesia, Hizbut Tahrir senantiasa menyelenggarakan kegiatan yang terencana dan terukur.

Kali ini, komponen para alim Ulama dan Asatidz di Sulawesi Selatan yang coba disinergikan oleh DPD I HTI Sulsel. Bertempat di Hotel JL Star, Makassar (19/05/2012), 150 ulama dan asatidz memadati ruangan yang disiapkan oleh paniti , bahkan diantara mereka ada yang bersabar untuk berdiri karena jumlah kursi telah terpakai semua.

Acara yang bertajuk Workshop Ulama ; Bersama Umat bersatu, Tegakkan syariah dan Khilafah ini menjadi spesial karena para peserta workshop mendapatkan pemaparan materi dari al Mukarram Ustadz Achmad Junaidi Ath Thayyibiy, yang didatangkan dari Jakarta.

Dengan sangat gamblang, Ustadz Achmad Junaidi Ath Thayyibiy menjelaskan tentang peran ulama dalam perubahan masyarakat. Dijelaskan bahwa para ulama tidak boleh diam menunggu dirubah, akan tetapi harus aktif melakukan perubahan. Hal lain yang juga membuat para peserta tetap antusias mengikuti workshop adalah karena sesungguhnya acara ini adalah ajang penyegaran bagi mereka para ulama dan asatidz untuk dijelaskan konsep-konsep dasar perubahan dalam Islam. Beliau menukil beberapa kitab yang berbicara tentang imamah dan kekuasaan, termasuk tentang isyarat-isyarat khilafah dan kekuasaan Islam yang insya Allah akan terwujud tidak lama lagi.

Dalam salah satu kesempatan Tanya jawab, diantara peserta mencoba merefleksi perjalanan dakwah HT di Indonesia pada khususnya dan di dunia pada umumnya. Mereka menanyakan tentang progres dakwah yang telah dicapai HT selama ini.

“kami sebenarnya sudah “tidak sabar” menanti kabar bahwa Hizbut Tahrir telah berhasil menegakkan khilafah” ungkap salah satu peserta, sesaat setelah acara di tutup jelang pukul 22.00 Wita. [] Aulia Yahya (Lajnah I’lamiyah HTI Sulsel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*