Diskriminasi anti-Muslim terus berlanjut di Bulgaria, tanpa adanya reformasi legislatif atau tindakan hukum yang diambil pada tahun lalu untuk menjamin hak-hak kaum Muslim, lapor Press TV.
Muslim Bulgaria prihatin dengan tren meningkatnya diskriminasi terhadap komunitas Muslim, dengan sangat sedikit tindakan legislatif yang diusulkan untuk membendung masalah itu.
Selain itu, para analis menunjukkan bahwa sebagian korban dari kaum Muslim telah diajukan ke pengadilan dan dituntut telah melakukan hooliganisme.
Para ahli mengatakan kaum Muslim Bulgaria terus kekurangan akses untuk mendapatkan pendidikan yang layak, kesehatan, pekerjaan atau perwakilan politik.
Bulan lalu, Amnesti Internasional mengeluarkan laporan yang menyerukan kepada pemerintah Eropa untuk berbuat lebih banyak untuk menghilangkan prasangka terhadap Islam.
Pada bulan Mei, 2011, para anggota sayap kanan partai Ataka Bulgaria menyerang beberapa orang Muslim yang berkumpul untuk melakukan Sholat Jumat seperti yang biasa mereka lakukan di sebuah masjid besar di pusat kota Sofia.
Pemerintah Bulgaria telah melarang paspor dengan foto perempuan yang mengenakan jilbab dan melarang literatur keagamaan yang terfokus pada Islam dalam sebuah langkah yang banyak dianggap sebagai bagian dari kampanye kotor terhadap kaum Muslim di negara itu.
Ada sekitar satu juta Muslim yang tinggal di Bulgaria – sekitar sepersepuluh dari total penduduk negara itu- dalam masyarakat Muslim lokal yang telah tinggal berabad-abad, dan bukan merupakan pendatang baru seperti di Eropa Barat, yang dipandang oleh banyak orang sebagai “model panutan bagi toleransi “. (presstv.ir, 22/5/2012)