HTI Press, Makassar– Kepala Biro utama LKBN ANTARA Sulselbar Fredrich C.Kuen mengatakan bahwa sebesar apapun kegiatan yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak akan terlalu berpengaruh jika tidak diberitakan dengan bagus. Penyataan tersebut beliau ungkapkan di kantor LKBN ANTARA Jl. AP.Pettarani Makassar saat menerima delegasi dari HTI Sulsel (30/5). “HTI harus punya media dan jurnalis yang hebat,” ujarnya.
Alasannya sederhana, meskipun kegiatan–kegiatan HTI diberitakan oleh media massa, belum tentu pesan atau opini yang hendak disampaikan bisa ditangkap secara utuh oleh jurnalis yang meliput, atau bisa jadi salah interpretasi.
“Kalau anda sendiri yang membuat beritanya, pasti anda lebih tahu persis pesan atau opini apa yang hendak disampaikan, kalau media tidak sempat meliput, anda tinggal kirim press release,” jelasnya.
Wartawan senior yang juga seorang muallaf ini mengaku mengenal dan dekat dengan aktivis HTI sewaktu beliau bertugas di kota Kendari tahun 2003-2004 silam. Beliau juga menyampaikan tawaran untuk berbagi ilmu tentang dunia jurnalistik kepada HTI.
“Saya simpatik dengan gerakan HTI, saya siap bantu kok, kalau ada orang HTI yang mau belajar ilmu jurnalistik, dikantor ini bisa kita adakan,“ ajaknya.
Saat diajak untuk ikut dalam agenda Konferensi Tokoh Umat (KTU) Sulselbar 17 Juni mendatang, dengan senyum beliau menjawab. “Insya Allah, saya ada rencana berangkat umrah dekat waktu itu, tapi saya akan sempatkan hadir,” imbuhnya.
Menurutnya, tentang opini syariah harus lebih banyak lagi dipelajari. Orang lebih familiar dengan ekonomi syariah, tapi tentang politik syariah kebanyakan masih awam. [ ] Aulia Yahya
delegasi HTI Sulsel diterima di kantor biro utama LKBN ANTARA Sulselbar
Fredrich C.Kuen, S.Sos, M.Si Kepala Biro Utama LKBN ANTARA Prov. Sulselbar