Sedikitnya seratus orang ekstrimis sayap kanan mendukung Anders Behring Breivik dalam serangan teror brutal bulan Juli lalu, kata pemimpin organisasi Liga Pertahanan Inggris yang merupakan organisasi cabang serupa di Norwegia kepada pengadilan Oslo, hari Selasa.
Seorang mantan pemimpin organisasi itu, Ronny Alte, mengatakan : “Saya tahu ada banyak orang di luar sana yang memiliki pandangan seperti Breivik dan mendukung tindakannya,”. Dia menambahkan, “Yang saya tahu, mungkin seratus orang mendukungnya.”
Pernyataan Alte itu meningkatkan kekhawatiran di antara badan keamanan Eropa atas kemungkinan munculnya serangan serupa yang terinspirasi oleh pembantaian senjata dan bom oleh Breivik di bulan Juli lalu, beserta manifesto yang menyertainya.
Namun pernyataan itu juga akan membantu pengacara si pembunuh bahwa ideologi anti Islam terdakwa juga dimiliki oleh orang-orang lain, dan tidak mencerminkan pemahaman delusinya dalam memahami kenyataan.
Alte menekankan bahwa sebagian besar anggota Liga Pertahanan Norwegia dan Inggris menolak tindakan kekerasan teroris seperti yang dilakukan oleh Breivik.
“Sebagian besar menentang tindakannya. Namun, sebagian mendukung manifesto, sebagian mendukung pemboman di Kementerian Oslo, sementara yang lain mendukung serangan itu.”
Setelah kesaksian Alte, Breivik mengatakan kepada pengadilan bahwa serangkaian pengalaman masa kecilnya telah membentuk sikapnya terhadap kaum Muslim. Breivik juga mengatakan
keprihatinannya tentang meningkatnya imigrasi kaum Muslim ke Norwegia.
Para teman dekat Breivik mengatakan kepada pengadilan bulan lalu bahwa mereka tidak ingat setiap pertemuan dengan kaum Muslim yang telah meradikalisasi Breivik seperti dijelaskan dalam manifestonya yang dikirim pada hari serangan.
Breivik telah mengaku membunuh delapan orang dengan meledakkan bom di pemukiman pemerintah di Moskow, kemudian membunuh 69 orang lebih dalam penembakan di sebuah kamp pemuda di Pulau Utoya.
Namun ia mengklaim bahwa serangan itu “perlu” untuk mengingatkan Norwegia atas ancaman yang disebabkan oleh imigrasi kaum Muslim. (rz/sumber : telegrap ; Rabu, 6 Juni, 2012)