MTI Cilegon: Meneladani Kepemimpinan Rasulullah Saw

mti-tpesonacilegon.jpgSemakin hangatnya suhu politik berkaitan dengan proses pemilihan Kepala Desa setempat di sekitar Perum Taman Pesona Cilegon, akhirnya mengugah inspirasi DKM Baiturrahman untuk mengelar Majelis Taqarrub Ilallah bertema Meneladani Kepemimpinan Rasulullah dalam Membangun Peradaban Islam. Meskipun acara dimulai setelah shalat Isya pada Jum’at 7 Maret 2008, para jamaah sudah mulai memadati ruangan masjid Baiturrahman. Setelah pembacaan kalam Ilahi, acara dilanjutkan pemutaran film bertema Membangun Peradaban Islam, Sejarah Daulah Khilafah Islamiyah. Film yang berdurasi sekitar setengah jam tersebut kiranya dapat menarik jamaah untuk dapat mengambil ibroh/ pelajaran tentang perjuangan sesungguhnya yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para sahabat dalam menegakkan syariat Islam dibawah peradaban Islam.

Pada sesi berikutnya selaku pembicara, Bapak Imam Sutiyono yang juga Humas HTI Cilegon mempresentasikan makalahnya. Dijelaskan bahwa kepemimpinan adalah amanat yang akan dipertanggung jawabkan di akherat kelak. Berkaitan dengan ini sabda Rasulullah saw; Wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu itu lemah. Sesungguhnya jabatan itu merupakan suatu amanah (titipan). Jabatan itu nanti pada hari kiamat merupakan suatu kehinaan dan penyesalan kecuali bagi pejabat yang dapat memanfaatkan haknya dan menunaikan kewajibannya dengan sebaik-baiknya” (HR. Muslim).

Jadi jabatan atau kedudukan itu bukanlah untuk mendulang harta kekayaan dan juga sombong, tetapi hakekatnya adalah melayani masyarakat dengan visi dan misi yang sesuai syariat Islam. Visi seorang pemimpin semestinya sesuai hadits Nabi, maka menjadi pemimpin yang dicintai dan mencintai rakyatnya, bukan sebaliknya. Tentu standar dalam cinta-mencintai itu berlandaskan aturan yang datang dari yang Mahatahu, yaitu Allah SWT, bukan berdasar hawa nafsu atau juga kepentingan lain. Dalam hal ini ada petunjuk dari Nabi Muhammad saw; Pemimpin-pemimpinmu yang terbaik adalah mereka yang kamu cintai dan mereka mencintaimu, kamu senantiasa memohonkan rahmat buat mereka dan mereka senantiasa memohonkan rahmat buat kamu. Pemimpin-pemimpinmu yang terjahat adalah mereka yang kamu benci dan mereka membencimu, kamu mengutuk mereka dan mereka mengutukmu (HR. Muslim) Sedangkan misi yang diemban adalah melayani dan memilahara terwujudnya keadaan yang sesuai dengan petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya.

Acara ini dihadiri kurang lebih seratus orang peserta, baik dari internal jamaah, Pengurus DKM Baiturrahman, seperti Ustad Muchtar, H Rahman, bahkan Ketua RW Bapak Yarman Basuki yang dicalonkan sebagai Kepala Desa, juga kafilah Jamaah Tabligh Cimone Tangerang.

Selanjutnya, narasumber yang juga aktiv mengisi di beberapa Radio, memaparkan misi pemimpin menurut Islam diantaranya adalah membuat kebijakan untuk dapat 1) Memelihara keturunan (al-muhafazhah ‘alâ al-nasl), 2) Memelihara akal (al-muhâfazhah ’alâ al-aqlu), 3) Memelihara kehormatan (al-muhâfazhah ‘alâ al-karâmah),4) Memelihara jiwa manusia (al-muhâfazhah ’alâ an-nafs, 5) Memelihara harta (al-muhâfazhah ’alâ al-mâl), 6) Memelihara agama (al-muhâfazhah ‘alâ ad-dîn), 7) Memelihara keamanan (al-muhâfazhah ‘alâ al-amnu),8) Memelihara negara (al-muhâfazhah ‘alâ ad-dawlah).

Pada sesi terakhir berupa diskusi dan Tanya jawab, ada beberapa jamaah yang sangat antusias mempertanyakan hal-hal yang berkaitan langsung dengan proses pemilihan yang cenderung bersifat money politic, dan sebagainya. Narasumber pun menjawab secara ringkas dan tajam dengan berlandaskan kitabullah dan sunnah Nabi-Nya. Meskipun tetap dilanjutkan diskusi ini secara rileks setelah ditutup dengan doa.

Semoga aktivitas Majelis Taqarrub Ilallah [MTI] ini membuka wacana pentingnya pemimpin rabbani yang benar-benar bertindak jujur dan selalu berlandaskan al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Pemimpin yang selalu ingat sabda Nabi:Tidak akan seorang pemimpin kaum muslimin mati dalam keadaan menipu rakyatnya, kecuali diharamkan baginya masuk surga. (HR Bukhari-Muslim). Wallahua’alam. [HTI CILEGON-BANTEN]

mti-tpesonacilegon.jpg

4 comments

  1. Alahamdulillah…acara berlangsung lancar dan sukses.
    Mari senantiasa kita tumbuhkan sinyal-sinyal positf tegakknya ke Khilafahan Islam yg ke-2.Allahuakbar..

  2. seperti yang terlihat dalam foto diatas, begitulah jika sudah satu pemikiran, yang dibingkai dalam Ukhuwah Islamiyah.Mereka (saudara-saudaraku semuslim) saling senyum dan akrab, tiada muka kebencian diantara mereka.

    Bersatulah saudara-saudaraku untuk tegaknya Syariah & Khilafah.

  3. Jazakillah atas artikelnya. Sangat menarik jika Rasulullah SAW sampai memberi tahu Abu Dzar tentang lemhanya dia jika dijadikan pemimpin, dan tentunya Abu Dzar dapat menerima alasan Rasulullah SAW.

    Kontradiktif dengan kondisi jaman sekarang, ketika kita jauh dari nilai-nilai Islam. Jabatan selalu menjadi rebutan banyak orang. Jabatan menjadi sesuatu prestise yang sangat berpengaruh pada naiknya strata sosial seseorang, juga pundi-pundi kekayaan yang semakin banyak jumlahnya.

    Semoga para pemimpin kita baik dalam lingkup kecil maupun negara, menyadari betapa hinanya mereka jika kepemimpinan itu tidak dapat diemban dengan adil.

  4. Agung gunawan

    Saya bukan aktivis HTI,ataupun seorang ustad,,,,tapi saya yakin bahwa segala sesuatu yang disandarkan pada agama AL QURAN DAN AL HADIST,,insya ALLAH mendatangkan keridoan ALLAH SWT….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*