Kaum Budha dari Burma (Myanmar) pada tanggal 4/6/2012 telah melakukan penyerangan pada sebuah bus yang membawa peziarah kaum Muslim dari Arakan, akibatnya sembilan orang dari mereka meninggal dalam serangan itu. Kaum Muslim di sana telah meminta pemerintah Burma untuk memerangi kelompok teroris Budha yang menyerang umat Islam dari waktu ke waktu, dan menghentikan penganiayaan terhadap mereka, sebab mereka adalah penduduk asli.
Perlu diketahui bahwa kaum Muslim sekitar 20% dari populasi penduduk Burma yang berjumlah 55 juta jiwa. Separuhnya tinggal di propinsi Arakan, dan mereka adalah warga mayoritas. Namun, mereka berada di bawah tekanan pemerintahan Budha. Sehingga dari waktu ke waktu menjadi sasaran penyerangan umat Budha.
Padahal semua tahu bahwa propinsi Arakan adalah negeri Islam. Islam telah masuk ke propinsi Arakan pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid, pada abad ke-7 Masehi. Dan dari propinsi Arakan inilah Islam menyebar ke seluruh penjuru Burma. Kaum Muslim telah memerintah wilayah ini selama lebih dari tiga setengah abad, yaitu antara (834 – 1198 H atau 1430 – 1784 M).
Pada tahun ini umat Budha yang dipimpin oleh raja mereka menduduki propinsi Arakan yang oleh Inggris dimasukkan ke wilayah Burma setelah pendudukannya. Mulailah mereka membunuh kaum Muslim, menghancurkan harta bendanya, dan mengirimnya ke penjara-penjara. Akibatnya tidak sedikit dari mereka yang meninggal dan mengungsi. Pada tahun 1824, kaum kolonialis Inggris datang dan menduduki negeri itu, kemudian memasukannya ke pemerintah kolonial Inggris di India.
Pada tahun 1937 Inggris menduduki propinsi Arakan dengan kekerasan dan menggabukannya ke Burma, ketika itu Burma merupakan koloni Inggris yang terpisah dari Pemerintah Inggris di India, dan menyebutnya Pemerintah Inggris di Burma. Dan untuk menundukkan kaum Muslim, agar bisa dikuasai dan dijajah, Inggris mempersenjatai umat Budha, dan mulai mereka melakukan penyerangan terhadap umat Islam pada tahun 1942. Mereka membantai kaum Muslim dengan brutal hingga lebih dari 100 ribu kaum Muslim meninggal, yang sebagian besar perempuan, orang tua dan anak-anak. Serangan umat Budha yang kejam dengan dukungan Inggris telah membuat ratusan ribu kaum Muslim mengungsi ke luar negeri. Kemudian, kaum Muslim mengalami pembantaian baru menyusul kudeta militer tahun 1962, dengan kekuasaan bercorak komunis, dimana Rusia dan Cina mengumumkan dukungannya atas penguasa baru ini.
Rezim yang baru ini sangat berambisi untuk menghabisi Islam di Burma. Kemudian umat Budha mengusir lebih dari 300 ribu kaum Muslim ke Bangladesh. Pada tahun 1978 lebih dari setengah juta kaum Muslim diusir dari Burma. Pada tahun 1982, dilakukan operasi penghapusan kebangsaan kaum Muslim karena dinilainya sebagai warga negara bukan asli Burma. Pada tahun 1988 lebih dari 150 ribu kaum Muslim mengungsi. Dan pada tahun 1991 lebih dari setengah juta kaum Muslim juga mengungsi. Namun demikian, kaum Muslim masih berpegang teguh dengan agama mereka meskipun penganiayaan, penyiksaan dan ketidakadilan menimpa mereka di semua tingkatan, bahkan pembunuhan dan pembantaian terus mewarnai kehidupan mereka. Kaum Muslim di seluruh dunia tidak mencari solusi atas masalah mereka, sehingga mereka tidak menemukan pilihan selain menunggu Khalifah seperti Khalifah Harun Al-Rasyid yang akan mengembalikan kemulian Islam di seluruh Burma, yang dengannya mereka akan menemukan kembali kemulian hidupnya sebagai kaum Muslim di Burma (kantor berita HT, 9/6/2012).