Bandung- Sedikitnya 100 pengunjuk rasa dari Hizbut Tahrir Indonesia beraksi di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (25/6/2012). Mereka mengecam rencana pemerintah terkait program pembagian kondom kepada remaja.
Unjuk rasa dilakukan di depan Gedung Sate dengan para peserta berdiri menghadap ke arah Jalan Diponegoro, sementara arus kendaraan tetap dibuka sehingga mobil bisa berlalu lalang. Rombongan dibagi dua, pengunjuk rasa pria di sebelah barat sementara perempuan di sebelah timur.
Dalam pernyataanya, pengunjuk rasa mengecam kebijakan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang menggelar kampanye kondom bagi remaja. Kebijakan yang dilatarbelakangi poin keenam dalam Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) ini, menurut mereka telah salah kaprah. “Ini salah kaprah. Seharusnya pemerintah fokus pada cara menekan perzinahan,” kata koordinator aksi, Asep Kurniawan.
Menurut pengunjuk rasa, program pengadaan kondom adalah solusi yang menyesatkan, karena justru akan menambah parah keadaan. Akses kepada kondom, menurut mereka, bakal meningkatkan angka seks bebas. Salah satu data yang dicomot adalah dari USA Today edisi 14 April 1998, yang menyebut bahwa kampanye kondom membuat angka seks bebas meningkat untuk pria dari 37 persen menjadi 50 persen sementara perempuan dari 27 persen ke 32 persen.
Untuk di Jawa Barat sendiri, HTI juga mengutip data penelitian yang menyebut bahwa 6,9 persen remaja Jawa Barat usia 12-17 tahun sudah pernah berhubungan badan.
Sementara itu, laporan Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa jumlah penderita HIV berusia 15-49 tahun di Indonesia mencapai 314.500 orang pada tahun 2009.[] KOMPAS.com