Kunjungan ke Tokoh di Kediri

KH Zainuddin Djazuli (Pengasuh PP Al-Falah Ploso Kediri) merestui dan mendukung perjuangan HTI.

HTI Press. Sabtu, 4 Oktober 2008/ 5 Syawal 1429 H rombongan ziyaroh terdiri dari Ust. Ahmad Junaidi, Ust. Mujianto, Ust Fatihuddin, ust. Abdul Aziz, Ust. Abu Akram, Ust. Mustakim dan Ust. Umar tiba di rumah Kyai Din pukul 18.15 WIB dan disambut beliau dengan sambutan yang hangat. Ketua rombongan Ust. Junaidi menyampaikan salam dari ketua DPP HTI dan menjelaskan perihal kunjungannya dalam rangka silah ukhuwah islamiyah. Beliau juga menyampaikan perjuangan HTI selama ini dan menjelaskan bahwa kepemimpinan umat saat ini secara riel ditangan para ulama.

Hal ini bisa dilihat ketika para pejabat meminta restu dan dukungan ketika akan maju dalam pemilihan. Untuk itu, HTI juga mengharapkan restu dan dukungannya ulama dalam perjuangan penegakan syariah dan khilafah. KH Zainuddin Djazuli menyambut baik dan mendukung perjuangan HTI tersebut. Beliau juga berpesan untuk tidak segan-segan berkunjung kembali kesana.

Kunjungan tersebut di akhiri dengan doa dan foto bersama dengan pemberian kitab Ajhizatul Daulah Khilafah, Nizhomul Islam dan majalah Al-Waie. Sebelumnya, kunjungan juga dilakukan ke PP Al-Islah Bandar kidul Kediri.

Rombongan diterima oleh Gus Badruzzaman (Dewan Syuro PKB Kota Kediri sekaligus putra tertua KH Thoha Mu’id – Pendiri dan pengasuh PP Al-Islah). Beliau menyampaikan saat ini banyak ulama yang terjun di politik, tapi tidak memahami politik sehingga mudah dipolitiki. Beliau juga menyambut baik dan mendukung perjuangan HTI dan berharap semoga HTI istiqomah dalam perjuangannya.

Hari seninnya, DPD II HTI Kediri melanjutkan ziyarohnya ke PP Lirboyo Kediri. Rombongan disambut oleh KH Kafabi (salah satu pengasuh PP Lirboyo dan Ketua MUI Kota Kediri). Beliau banyak menanyakan kondisi umat baik di dalam negeri maupun luar negeri yang sedang terpuruk seperti masalah Ahmadiyah, kondisi Palestina, Irak dan Afganistan. Beliau juga sangat mendukung perjuangan HTI dalam menegakkan Syariah dan Khilafah.