AS mengambil keuntungan dari adanya aktivitas al-Qaeda untuk mempercepat penguatan pengaruhnya di negara yang di dalamnya terdapat aktivitas tersebut.
Hal ini terbukti bahwa keberhasilan pasukan Yaman dalam mengusir pasukan al-Qaeda dari daerah selatan Yaman, dan menenggelamkan selatan dalam perang saudara, di mana di dalamnya terjadi pertumpahan darah dan pembunuhan adalah AS yang merencanakannya.
Saba News Agency, kantor berita resmi pemerintah Yaman telah menyatakan secara eksplisit pada bulan lalu bahwa setelah dilakukan serangkaian pembahasan antara pihak Yaman yang dipimpin oleh Mayjen Ahmad Ashwal, Kepala Staf Umum, dengan pihak AS yang diwakili oleh Direktur Perencanaan Komando Gabungan Amerika, Brigadir Geoffrey Smith memiliki dampak terbesar terkait berbagai peristiwa yang terjadi di Yaman. Dalam hal ini, Ashwal benar-benar menghargai dukungan teman-teman Amerikanya untuk tentara Yaman dengan memuji kemitraan antara kedua negara.
Inilah Yaman, setelah menerapkan inisiatif Teluk: memperkuat pengaruh AS, melokalisir revolusi, menghancurkan negeri dan menumpahkan darah kaum Muslim dengan dalih memerangi terorisme (kantor berita HT, 3/7/2012) .