Forum Asean Bahas Laut Cina Selatan

Sejumlah negara Asean masih terpecah dalam menangani sengketa Laut Cina Selatan.

Ketegangan di Laut Cina Selatan diperkirakan akan menjadi agenda utama dalam forum regional Asean pekan ini.

Cina dan sejumlah negara Asia Tenggara terlibat perselisihan mengenai wilayah perairan Laut Cina Selatan.

Para Menteri Luar negeri Asean akan bertemu di Kamboja sebelum kedatangan negara-negara mitra mereka dari 16 negara, termasuk Cina.

Menteri Luar Negeri AS Hilary Clinton juga menghadiri pertemuan yang akan di gelar di Phnom Penh pekan ini.

Clinton, yang akan memimpin delegasi perdagangan, telah meminta adanya “perkembangan” aturan mengenai Laut Cina Selatan, sebagai sinyal adanya kepentingan AS terhadap ketegangan di wilayah tersebut.

Hillary Clinton memberikan pernyataan kepada wartawan di Tokyo, Minggu (8/7), dia mendesak Cina dan negara Asean “untuk menyelesaikan perselisihan mereka tanpa menggunakan kekerasan, tanpa ancaman dan tanpa konflik”.

Perbedaan pendapat


Filipina menjadi pemimpin negara Asean untuk mendesak Cina menerima peraturan tersebut.

Pertahanan maritim Cina dan Filipina dibangun di wilayah karang Scaborough Shoal pada April, dengan Cina membantah laporan yang menyebutkan negara itu mempersiapkan perang.

Kedua negara saling tuduh adanya gangguan pada wilayah perairan mereka.

Vietnam juga marah dengan langkah Cina yang melakukan eksplorasi minyak di wilayah sengketa itu.

Cina dan sejumlah negara mengklaim wilayah itu, antara lain Filipina, Vietnam, Malaysia dan Brunei.

Tetapi, negara-negara Asean masih berbeda pendapat dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Empat negara yang terlibat sengketa ingin adanya tindakan, tetapi bagi negara lain seperti Kamboja, menolaknya.

Seperti dilaporkan oleh wartawan BBC Guy DeLauney, Kamboja menerima bantuan dan investasi besar dari Cina.

Asean didirikan pada 1967 oleh Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura. Brunei bergabung pada 1984, menyusul Vietnam 1995, Laos dan Burma 1997 serta Kamboja 1999. (bbc, 9/7/2012)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*