Hasil quick count ramai-ramai menempatkan Jokowi-Ahok pada posisi pertama Pilgub DKI. Namun lembaga survei juga mencatat persentase golput yang jumlahnya mengalami peningkatan.
“Lalu point penting tingginya angka golput cukup meningkat. Tahun 2007 golput mencapai 35 persen. Pada tahun ini hampir menembus 40 persen,” kata Direktur Citra Komunikasi Lingkar Survei Indonesia (LSI) Toto Zulhaq kepada wartawan di kantornya, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Rabu (11/7/2012).
Dari hasil quick count LSI, Jokowi-Ahok mendapat suara 43,04 persen. Sementara pasangan incumbent Foke-Nara duduk sebagai runner up dengan 34,17 persen suara.
Oleh karena itu, persentase golput merupakan potensi suara yang bisa dimanfaatkan Foke untuk berbalik unggul pada putaran kedua nanti. “Tinggal apakah Foke mampu program-program supaya yang golput bisa memilih,” ujar Toto.
Namundemikian, menurut Toto, peluang Foke untuk menduduki kursi DKI 1 tetaplah berat. Sebabnya, suara yang dimiliki Jokowi tidak akan berkurang, malah cenderung akan bertambah.
“Saya hanya bisa bilang Foke berat untuk menang di putaran kedua dan peluang cukup berat dilihat dengan 43 persen. Yang diperoleh Jokowi di putaran kedua tidak akan berubah, kemungkinan bertambah iya,” tuturnya. (detik.com, 11/7/2012)