HTI Press. Dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci Ramadlan 1433 H, pada hari Ahad 15 Juli 2012 M yang bertepatan dengan 25 Sya’ban 1433 H, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Majalengka menyelenggarakan acara Tarhib/Pawai menyambut Ramadlan 1433 H. Acara Tarhib mengusung tema : “Ramadhan : Kokohkan Iman, Tegakkan Syariah dan Khilafah”.
Tarhib (Pawai) Menyambut Ramadlan 1433 H mengambil rute pawai melewati jalan-jalan utama Kota Majalengka, dengan diawali dari Masjid Agung Al Imam (titik kumpul peserta dan start) melaksanakan Shalat Ashar berjama’ah, selanjutnya tarhib/pawai dimulai pukul 15.30 WIB. Pawai tarhib dilaksanakan dengan mengambil rute melewati Jalan Siti Armilah, Jalan Pahlawan, Jalan KH. Abdul Halim dan berakhir di Masjid Tonjong (Shalat Maghrib), dengan diikuti oleh sekitar 150 orang peserta.
Acara pawai tarhib sendiri dimulai setelah dibuka oleh sambutan panitia yang disampaikan Ketua HTI DPD II Majalengka, Ust. Yayat Rohiyatna, S.IP., S.S. Setelah itu para peserta berpawai gembira dengan diiringi alunan nasyid, seruan takbir, tahlil dan tahmid. Disamping itu juga disampaikan orasi pesan-pesan Ramadlan yang disampaikan oleh Humas HTI DPD II Majalengka, Ust. H. Aa Fachrurrozi, SP., MP,, serta orator lainnya.
Dengan penuh semangat, para peserta yang terdiri atas bapak-bapak, ibu-ibu, serta tidak ketinggalan anak-anak, berpawai gembira menyambut datangnya bulan Ramadlan 1430 H. Sepanjang jalan dibagikan jadual imsakiyah/jadual waktu shalat selama Ramadlan 1433 H yang dikeluarkan oleh HTI DPD II Majalengka.
Melalui kegiatan Tarhib Ramadlan 1433 H ini, disamping mengajak masyarakat untuk menunjukkan rasa gembira sekaligus mempersiapkan diri menyambut datangnya Ramadlan 1433 H, juga diharapkan sampainya pesan-pesan menyambut Ramadlan bagi seluruh komponen dan elemen masyarakat, bahwa dengan datangnya Bulan Ramadlan al Mubarok tahun ini, umat Islam semakin bertambah kesadarannya untuk melaksanakan ajaran Islam, semakin bertambah kesadarannya akan berbagai persoalan umat yang timbul akibat dari tidak diterapkannya syariat Islam di tengah-tengah kehidupan mereka;
Sesungguhnya Shaum Bulan Ramadlan merupakan salah satu syiar yang menyatukan kaum Muslimin, dan mengingatkan mereka bahwa Rabb mereka adalah satu, agama mereka pun satu, kiblat mereka sama, dan tujuan mereka juga satu. Lebih dari itu, Ramadlan semakin mengokohkan bahwa mereka adalah umat yang satu, yang mulia, yang berbeda dengan umat manusia lainnya. Juga mengingatkan mereka bahwa umat yang berakar ini tidak boleh tetap dalam keterpecahbelahan menjadi lebih dari lima puluh Negara boneka kecil-kecil. Tidak boleh juga tetap tanpa Daulah Khilafah Islamiyyah yang menyatukan mereka, serta tidak boleh terus menerus tanpa penerapan Syariat Islam yang menjadikan mereka mulia dan bahagia.
Ramadlan adalah penghulu seluruh bulan lainnya (Sayyid asy Syuhur). Maka, keta’atan kepada aturan Allah yang semakin bertambah semangatnya di Bulan Ramadlan akan tetap terpelihara di bulan-bulan lainnya, sehingga ta’at kepada aturan Allah tidak sebatas terasa di Bulan Ramadlan saja.
Disamping itu juga disampaikan kepada masyarakat tentang Khutbah Rasul SAW yang merupakan pesan-pesan yang Beliau SAW sampaikan di akhir bulan Sya’ban setiap kali menyambut datangnya Bulan Suci Ramadlan. Penyampaian kembali isi Khutbah Rasul SAW dewasa ini menjadi penting artinya, mengingat bila dulu Rasul SAW senantiasa menjaga tradisi penyampaian Khutbah menyambut Ramadlan ini setiap tahun sebagai pidato kenegaraan yang kemudian menjadi kebiasaan yang dilanjutkan dan senantiasa dilakukan oleh para Khalifah hingga berakhirnya masa ke-Khilafah-an terakhir, Khilafah Ustmaniyyah, yang berpusat di Istanbul Turki pada tahun 1924 M, maka saat ini akibat ketiadaan Khalifah yang menjadi pemimpin atas seluruh umat Islam di dunia menyebabkan tidak terdengar lagi pesan-pesan Khutbah Rasulullah SAW.
Tepat pukul 17.35 WIB Tarhib Ramadlan berakhir di Masjid Tonjong, ditutup dengan ditutup oleh do’a oleh Humas HTI DPD II Majalengka. (Humas HTI DPD II Majalengka)