Tokoh Bogor: Bogor Harus Dipimpin Tokoh yang Berpegang Teguh Syariah

HTI Press. Bogor. Tokoh Bogor lintas sektor mulai dari Parpol, Ormas, dan Dinas terkait di Pemerintahan Kota Bogor, antara lain, PPP, PAN, KMB, Muhammadiyah dan NU sepakat bahwa kota Bogor ke depan harus dipimpin oleh tokoh umat yang berpegang teguh pada syariah Islam.

Sebab hanya dengan berpegang Al-Quran dan Sunnah sajalah maka Bogor akan gemah ripah loh jinawe.

“Al-Qur’an telah menegaskan bahwa sesungguhnya penduduk negeri yang beriman dan bertakwa sajalah yang akan dibukakan keberkahan dari langit dan bumi,” tegas Ketua KMB Fachrudin Sukarno pada Diskusi Terbatas Tokoh Bogor, Sabtu (28/7) di Kantor DPD II HTI Kota Bogor.

Sedangkan Wakil Ketua PPP bidang Hukum Heri menegaskan bahwa seharusnya tokoh Bogor menyepakati bahwa semua persolan yang di hadapi Kota Bogor harus dikembalikan penyelesaiannya hanya dengan nilai-nilai Islam saja.

“Untuk menyelesaikan permasalahan kota Bogor, selain diperlukan individu pemimpin yang taat pada syariah juga sistem yang dibawanya pun harus sistem Islam. Karena hanya dengan Islam sajalah insya Allah bisa terselesaikan dengan tuntas,” imbuhnya.

Bahkan Lajnah Dakwah NU Badru Kamal menjelaskan bahwa kewajiban menerapkan syariah adalah tanggung jawab bersama dan bukan hanya HTI saja.

“Sudah sepantasnya kita bersama-sama mendukung perjuangan ini tanpa memperhatikan darimana dan apa latar belakang kita,” tegasnya.

Dari kalangan pers pun tidak mau ketinggalan. Pimpinan Redaksi Harian Jurnal Bogor M. Ircham mengatakan bahwa ketakwaan individu sebagai salah satu pilar penting penegakan syariah.

“Ini adalah pilar penting yang harus kita edukasikan ke masyarakat sehingga penegakkan syariah bisa berhasil,” tegas Ircham.

Menanggapi diskusi yang berkembang, Ketua HTI Kota Bogor Gus Uwik menjelaskan bahwa HTI menyelenggarakan diskusi seperti ini dan kegiatan yang lain dalam kerangka melakukan upaya penyadaran di masyarakat bahwa persoalan yang dihadapi di masyarakat saat ini solusi hanya satu yakni Syariah Islam, baik dalam konteks individu, keluarga, masyarakat dan negara.

“HTI berharap bahwa kita sebagai umat Islam, sudah selayaknya hidup dan diatur oleh sistem yang berasal dari Allah SWT yang menciptakan kita sebagai makhluk-Nya,” tegasnya.[]

Rep: Hendri Dwi Cahyono

Ed: Joko Prasetyo