Ahmad Al Qashash, Kepala Kantor Media Hizbut Tahrir Libanon
Kaum revolusioner berhasil mematahkan tulang punggung pemerintahan Presiden Basyar Al Assad dengan dengan membombardir Kantor Keamanan Nasioanal. Operasi Damaskus yang berlangsung pada Rabu, 18 Juli itu berhasil menewaskan Menteri Pertahanan Daoud Rajiha; Wakil Menhan sekaligus ipar Presiden Bashar al-Assad Assef Sahwkat; dan asisten Assad Jenderal Hassan Turkomani serta melukai Menteri Dalam Negeri Mohammad Ibrahim al-Shaar dan Kepala Badan Keamanan Nasional Hisham Ikhtiar.
Lantas akan tetap bertahankan Assad setelah ‘tulung punggung,-nya itu patah? Siapa kah kelompok revolusioner itu? Apakah murni kelompok Islam atau antek Amerika? Temukan jawabannya dalam wawancara salah satu media terkemuka di Timur Tengah Al Watan dengan Kepala Kantor Media Hizbut Tahrir Libanon Ahmad Al Qashash. Berikut sebagian kutipannya.
Apa arti dari terbunuhnya orang-orang yang berada pada ring-1 Assad?
Tidak ada keraguan bahwa kejadian ini merupakan titik balik dalam jalannya revolusi Suriah karena orang-orang yang telah terbunuh itu merupakan pilar utama rezim.
Jadi Anda menganggap bahwa rezim ini telah kehilangan pemain yang paling penting dalam ledakan tersebut?
Tepat sekali.
Tidakkah Anda percaya bahwa rezim Suriah akan memulihkan tulang punggungnya?
Sekarang, rezim itu masih bisa melanjutkan tindakan kriminalnya tetapi hal ini tidak berarti sama sekali bahwa mereka menjadi lebih kuat atau memiliki tulang punggung yang kuat. Jadi bagaimana rezim itu bisa meningkatkan kekuatan dan tulang punggungnya sementara mereka sudah tidak mampu meredam revolusi sejak lebih dari satu setengah tahun?
Mereka yang mengatakan bahwa rezim itu akan mendapat kekuatan merupakan para pendukung rezim dan mereka tenggelam dalam mimpi. Rezim itu dalam keadaan runtuh dan terpecah. Dan yang harus dipertimbangkan saat ini adalah apakah hasil revolusi akan menguntungkan rakyat Suriah atau Amerika?
Kami menyadari bahwa Amerika telah berupaya mencuri revolusi Arab. Dalam kaitannya dengan Suriah, Amerika telah membiarkan rezim itu untuk membunuh rakyat selama lebih dari satu setengah tahun karena mereka belum menemukan tokoh yang dapat berperan di Suriah dengan kekuatan dan mempertahankan kepentingan Amerika di sana dan juga melemahkan kaum revolusioner.
Apa akibat dari serangan ini?
Oleh karena itu masalahnya sekarang bukanlah apakah rezim itu tetap berkuasa atau tidak. Sebaliknya, masalah saat ini adalah apa yang akan terjadi berikutnya di Suriah? Dan kami berharap bahwa akibat-akibat yang dihasilkan akan berada di tangan Suriah dan rakyat Suriah tidak akan menerima apa pun selain sistem Islam yang akan mengembalikan identitas mereka yang sesungguhnya.
Kok sistem Islam, bukankah oposisi menyatakan bahwa negara Suriah mendatang adalah sebuah negara sipil?
Kepemimpinan pihak oposisi yang antara lain berbicara dari Turki, Perancis atau Inggris bukanlah kepemimpinan yang sesuungguhnya. Dan mereka bukan merupakan bagian yang nyata dalam revolusi ini dan mereka menarik perhatian dari luar negeri dengan bertujuan menjadi perwakilan yang telah diambil dari dan bagi Barat.
Mereka tidak memiliki dukungan di wilayah Suriah dan orang-orang yang berada di dalam wilayah Suriah lah yang merupakan basis atas masalah ini dan mereka adalah orang-orang yang akan mendefinisikan masa depan revolusi.
Jad maksud Anda kaum revolusioner berjuang menuju negara Islam?
Ya, dan hal itu tidak bisa disembunyikan dari siapapun bahwa sebagian besar kaum revolusioner di Suriah telah setuju, setidaknya dibuktikan dalam pernyataan di lebih dari satu dokumen, untuk membentuk sebuah negara Islam di Suriah yang diatur oleh syariah Islam.
Jadi saat ini tengah terjadi perang sektarian dong?
Sama sekali tidak ada hubungan antara pemikiran Islam dan sektarianisme. Sektarianisme dihasilkan oleh Barat dan tidak memiliki hubungan dengan Islam dan hal itu diciptakan sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa setiap tujuan Islam sebenarnya bertujuan sektarian.
Sektarianisme adalah kesukuan dan partisan sementara Islam adalah sesuatu yang sama sekali berbeda. Islam adalah sistem hidup dan sistem Islam mengarahkan menuju kepada sebuah negara Islam yang mengurus urusan rakyat tanpa memandang afiliasi agama maupun sekte.
Negara Islam bertujuan untuk mengurus urusan semua orang sesuai dengan syariah Islam baik kepada warga Muslim maupun bukan.
Bagaimana nasib minoritas non Muslim, bila negara berdasarkan syariah?
Negara yang akan didirikan oleh kaum revolusioner sesuai dengan sistem Islam bukanlah negara yang ditujukan untuk menindas minoritas. Sistem Islam bukanlah sistem yang dirancang untuk mengurus urusan kaum Muslimin saja.
Sistim ini adalah sebuah sistem yang menangani semua urusan rakyat dari kalangan Muslim dan non-Muslim tanpa membeda-bedakan mereka. Hal ini dapat dilihat dalam sejarah Islam dan Negara Islam menyertakan semua masalah dari semua kelompok dan keyakinan agama dan keberadaan mereka tidak dilenyapkan, tempat-tempat ibadah mereka tidak ditutup dan urusan agama mereka tidak diganggu.
Yang pasti rezim Suriah yang berkuasa sekarang adalah sebuah sektarian sementara kaum revolusioner tidak. Namun, adalah hal yang wajar akan ada reaksi dari massa. Mengenai fakta-fakta sederhana yang berkaitan dengan pemikiran Islam yang dibawa oleh kaum revolusioner, maka dapat dilihat bahwa mereka bebas dari cara berpikir sektarian.
Namun, ada juga informasi yang bocor, mengatakan bahwa badan-badan intelijen internasional berada di balik serangan itu. Apakah pihak oposisi bersenjata memiliki kemampuan melakukan operasi seperti ini?
Kebingungan yang tampak jelas di antara negara-negara besar dan khususnya Amerika menghapus kemungkinan bahwa operasi ini dilakukan oleh aparat intelijen internasional.
Amerika mengumumkan bahwa situasi di Suriah telah keluar dari kontrol yang berarti bahwa mereka sebelumnya selalu merasa bahwa situasinya berada di bawah kendali mereka dengan cara seperti yang dilakukan oleh geng Assad di Suriah.
Ini berarti bahwa mereka selama ini memegang kendali situasi di Suriah melalui geng Assad dan setelah peristiwa ledakan itu, Kementrian Pertahanan menyatakan bahwa permasalahan di Suriah telah menjadi berbahaya dan hampir lepas dari kontrol.
Berarti Anda menuding Amerika telah berkolusi dengan rezim Suriah?
Rezim Suriah sejak zaman Al-Assad Senior telah menghamba kepada kebijakan Amerika di wilayah ini.
Namun, bagaimana pendapat Anda dalam perselisihan antara Rusia-Amerika dalam hubungannya dengan Suriah?
Pembicaraan mengenai masalah ini dibesar-besarkan. Sejak awal revolusi, Amerika telah diuntungkan banyak dalam memanfaatkan posisi Rusia dan menutupi agendanya sendiri di balik Rusia, sehingga tidak tampak bahwa mereka mendukung rezim Suriah.
Amerika tidak pernah serius menjadi serius dalam menjatuhkan rezim Suriah dan Rusia ingin mendapatkan keuntungan sebagai imbalan atas kesepakatan yang terjadi ada Dewan Keamanan PBB. Amerika tak memberinya kesepakatan harga yang diinginkan karena sebenarnya tidak ingin rezim Suriah jatuh.
Amerika tahu dengan pasti bahwa rezim Suriah sedang jatuh namun berusaha untuk menunda-nunda kejatuhannya lebih lama sehingga dapat mempersiapkan alternatif atas rezim yang sekarat itu.
Tidak ada perselisihan antara Rusia dan Amerika dalam kaitannya dengan Suriah dan satu-satunya kelompok atau pihak yang ingin mempercepat jatuhnya rezim Suriah adalah Eropa karena benturan kepentingan dalam kebijakan rezim Suriah.
Namun, mungkin saja waktunya telah tiba untuk menawarkan Rusia suatu konsesi bahwa Amerika ingin untuk memulai negosiasi tentang masalah ini karena telah jelas bahwa ternyata rezim itu tidak mampu dilanjutkan.
Apakah ada sesuatu yang ingin Anda tambahkan?
Yang saya katakan adalah bahwa revolusi Suriah telah memberikan pemandangan yang berbeda dengan pemandangan yang terjadi dalam revolusi-revolusi lain baik di Tunisia, Mesir atau Libya.
Revolusi Suriah memiliki banyak kemurnian di dalamnya yang telah membuatnya menjadi sulit bagi Amerika untuk menemukan orang-orang kuat untuk mengambil alih kekuasaan dan melestarikan kepentingannya seperti apa yang terjadi dalam revolusi-revolusi sebelumnya.
Setelah hal ini kami berharap bahwa para pemimpin revolusi di Suriah tidak membuka pintu kepada Amerika atau kaum sekularis karena hal ini berarti penghancuran semua prestasi revolusi.[]rz/joy