HTI Press, Semarang- Secara ekonomi benar-benar negeri ini sudah terkuras oleh asing. keilmuawan idealisme atas ilmu juga luntur dengan pola kapitalisme. “Normalnya kita harus marah atas kondisi ini, dengan kemarahan yang benar,” ujar DPP HTI, Dwi Condro Triono, PhD.
Kemarahan itu menurutnya, harus disalurkan menuju sebuah keinginan dan perjuangan untuk membuat suatu perubahan kearah kebenaran. “Perubahan dengan metode yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW,” imbuhnya.
Ia menyampaikan bahwa yang menikmati kekayaan jauh lebih sedikit daripada yang tidak menikmati. Dengan mayoritas yang tertindas ini, tentu mayoritas menghendaki perubahan, perubahan kearah yang lebih baik.
“Tetapi faktanya perubahan itu tidak kunjung datang. Hal ini dikarenakan yang tertindas ini tidak mempunyai konsep perubahan yang benar sesuai dengan metode perubahan yang dicontohkan oleh Rasulullah,” Paparnya
Oleh karena itu jelasnya, Hizbut Tahrir menyodorkan konsep perubahan masyarakat menuju mayarakat yang mempunyai peradaban cemerlang Islam, yang pernah ada selama 13 abad lamanya. Peradaban inilah yang menjadi buah dari sistem Islam yang ditegakkan dalam naungan daulah khilafah.
Forum Intelektual Muslim ini diselenggarakan oleh HTI DPD II Kota Semarang, Ahad(5/8) juga menghadirkan pembicara lain yaitu Dr dr Rofiq Anwar, SpPA, dan Dr Edhy Sutanto, MM., acara bertajuk ini Menyongsong Peradaban Cemerlang Islam.[] brojo/fm