Keutamaan Sabar
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (TQS. Al-Baqarah [2]: 155-157)
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (TQS. Al-Zumar [39]: 10)
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (TQS. Al-Baqarah [2]: 155)
· Rasulullah saw. bersabda:
«إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ صَبَرَ فَلَهُ الصَّبْرُ وَمَنْ جَزِعَ فَلَهُ الْجَزَعُ»
Sesungguhnya Allah aja wajalla jika mencintai suatu kaum maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa yang sabar maka kesabaran itu bermanfaat baginya. Dan barangsiapa marah, maka kemarahan itu akan kembali kepadanya. (Telah ditakhrij oleh Imam Ahmad dari jalan Mahmud bin Labid)
Manusia yang Paling Berat Cobaannya
· Ahmad telah mentakhrij dengan jalan Mus’ab bin Said dari ayahnya ia berkata: Aku berkata, ya Rasulullah saw. siapa manusia yang peling berat cobaannya? Rasulullah saw. bersabda:
«اْلأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الصَّالِحُونَ ثُمَّ اْلأَمْثَلُ فَاْلأَمْثَلُ مِنْ النَّاسِ يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صَلاَبَةٌ زِيدَ فِي بَلاَئِهِ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ خُفِّفَ عَنْهُ وَمَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَمْشِيَ عَلَى ظَهْرِ اْلأَرْضِ لَيْسَ عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ»
Para nabi, kemudian orang-orang yang shalih, kemudian generasi setelahnya, dan generasi setelahnya lagi. Seorang manusia akan diuji sesuai dengan kadar agamanya. Apabila ia kuat dalam agamanya maka ujian akan semakin ditambah. Apabila agamanya tidak kuat maka ujian akan diringankan darinya. Tidak henti-henti ujian menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi ini dengan tidak memiliki kesalahan sedikitpun.
Surga Bagi Sabar
· Dari Abi Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
«يَقُولُ اللهُ تَعَالَى مَا لِعَبْدِي الْمُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاءٌ إِذَا قَبَضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا ثُمَّ احْتَسَبَهُ إِلاَّ الْجَنَّةُ»
Allah berfirman: Seorang hamba yang Aku ambil kekasihnya dari penghuni dunia kemudian ia bersabar maka tidak ada balasan apapun baginya kecuali Syurga. (HR. Bukhari)
· Dari Aisyah ra. ia bekata, aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang pengakit thaun. Kemudian Rasulullah saw. memberitahukan kepadanya:
«أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ فَجَعَلَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَنْ يُصِيبَهُ إِلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ إِلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ»
Sesungguhnya thoun itu adalah siksa yang dikirim Allah kepada orang yang dikehendaki-Nya. Kemudian Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang yang beriman. Karena seorang hamba yang tinggAl-di daerah yang terjangkit wabah thoun kemudian ia tinggAl-di negerinya dengan sabar dan mengharap ridla Allah; ia meyakini bahwa tidak akan ada yang menimpanya kecuali perkara yang telah ditetapkan Allah, maka ia akan mendapatkan seperti pahala orang yang syahid. (HR. Bukhari)
Wanita Penghuni Surga
· Dari Atha Ibnu Abi Rabbah ia berkata: Telah berkata kepadaku Ibnu Abas ra. apakah tidak perlu aku memperlihatkan kepadamu seorang wanita penghuni Syurga? Aku berkata: Tentu saja sangat perlu. Maka Ibnu Abas berkata:
«هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ إِنِّي أُصْرَعُ وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللهَ لِي قَالَ إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللهَ أَنْ يُعَافِيَكِ قَالَتْ أَصْبِرُ قَالَتْ فَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللهَ أَنْ لاَ أَتَكَشَّفَ فَدَعَا لَهَا»
Dia adalah wanita yang hitam ini. Ia datang kepada Nabi saw. seraya berkata: Ya Rasulullah, aku aku suka ayan dan auratku suka tersingkap karenanya, maka berdo’alah kepada Allah untukku. Rasulullah saw. bersabda: Jika engkau mau bersabar maka bagimu Syurga. Tapi jika engkau mau maka aku akan berdo’a kepada Allah agar menyembuhkanmu. Wanita itu berkata: Aku akan bersabar saja. Tapi auratku suka tersingkap, maka berdo’alah untuku agar auratku tidak tersingkap. Kemudian Rasulullah saw. berdo’a untuknya. (Mutafaq ‘alaih)
1. Sabar adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
2. Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)
3. Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula (pertama kali) tertimpa musibah. (HR. Bukhari)
4. Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR. Ath-Thabrani)
5. Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
perbayak lagi tausiahnya
hamba yang disayangi Allah akan dicoba dengan berbagai macam cobaan. ketika hamba tersebut tidak pernah sadar atau tetap mengulangi kesalahannya maka Allah akan mengingatkannya dengan cobaan yang tidak pernah ia sangka-sangka dengan tujuan agar hamba tersebut tidak menjadi manusia yang berbuat laknat kepada Allah dikarenakan kesalahan berulangkali dibuatnya. ya Allah berikanlah hambamu ini kesabaran dan jalan keluar atas cobaan yang Engkau berikan ini ya Rabb… Amien ya Rabbal A’lamiin.
Bagaimana ya…saya kog susah untuk berlaku sabar. Dalam menghadapi berbagai persoalan selalu saja logika yg bekerja keras, spt dapat omongan teman yg menyakitkan tidak diam dulu kemudian dicerna dibalik omongan itu terkandung makna apa tapi langsung jebret-jebret ditanggapi nanti menyesal sendiri. Artinya saya kurang sabar begitu …kurang bisa menerima hinaan gitu …..padahal tdk ada sesuatupun yg luput dr kehendakNya. Apa itu pujian, cercaan, makian, sampai hasutan, fitnah, kita terima aza harusnya dg sabar sambil mendoakan yg berbuat jahat biar dp ampunan dr Allah.
sabar tu karena ikhlas.
…karena Allah selalu bersama orang-orang yang sabar