REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengkritik pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Gedung Parlemen, Kamis (16/8). Menurutnya, realitas komitmen pidato Presiden SBY masih jauh panggang dari api.
Artinya, komitmen Presiden SBY dalam pidatonya masih jauh dari yang dijelaskan dan dipaparkan. Dalam pidato kenegaraannya, SBY menyoroti enam poin komitmen hukum.
Tjahjo menyebut, pembangunan infrastruktur yang belum optimal bisa menjadi patokannya. Ia juga menilai Presiden SBY harus lebih dulu menjalankan secara konsisten.
“Harusnya beliau laksanakan secara konsisten. Harusnya membumi. Dalam realitas masih jauh dari yang dipaparkan dan dijelaskan serta tidak sinkron,” kritiknya.
Lebih lanjut Tjahjo menilai, dalam pidatonya Presiden SBY berharap agar reformasi birokrasi harus optimal. Tapi, menurut Tjahjo harapan itu sulit direalisasikan.
“Itu harapan dari Presiden yang tidak bisa direalisasikan oleh aparat di bawahnya. Seperti korupsi meluas,” sebut Tjahjo.
Sumber: http://www.republika.co.id
Memang tak bisa berharap kpd pemerintahan yg tegak diatas sistem demokrasi. solusinya hanya syariah Islam