Seperti yang dilansir www.standard.co.uk (Kamis, 23 Agustus, 2012), dua siswa remaja memberitahu kerabatnya hari ini bagaimana mereka meninggalkan rumah mereka di London untuk bergabung dengan para pejuang yang melawan tentara Presiden Bashar Assad di Suriah “di mana bom jatuh seperti hujan di atas kepala Anda “.
Kedua remaja itu, yang sama-sama berusia 19 tahun, keturunan Suriah dan lahir di London barat, mengatakan kepada keluarga mereka bahwa mereka sedang pergi berlibur. “Di Suriah kami tidak berusaha mendapatkan mobil mewah atau rumah besar. Kami berjuang untuk kebebasan “. Abu mengatakan bahwa keduanya bergabung dengan unit yang berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Suriah dan diberi pelatihan hanya beberapa menit tentang cara menembakkan pistol.
PBB memperkirakan bahwa lebih dari 18.000 orang telah terbunuh akibat kekejaman Bashar Assad.
Bentrokan pecah di Damaskus pada hari ini saat pasukan rezim Suriah menembakkan mortir pada posisi pasukan perlawanan dalam apa yang mereka digambarkan sebagai pertempuran terberat di ibukota dalam bulan ini.
Kekerasan yang terjadi itu bertepatan dengan keberangkatan dari Tim Pemantau PBB yang mandatnya telah berakhir. Pasukan pemerintah menembakkan senjata dari gunung Qasioun yang berhadapan dengan Damaskus, kata para aktivis. Di pinggiran selatan kota terdengar gema suara baku tembak antara tentara dan pasukan perlawanan.
Lebih dari 250 orang, termasuk 171 warga sipil tewas di Suriah kemarin, sebagian besar di sekitar Damaskus, Aleppo dan kota Deraa.(rz/ )
Subhanallah…