- Anda bertanya kenapa krisis pangan di Dunia bisa terjadi…?
- Kenapa Negeri yang kaya raya mengalami krisis pangan…?
- Ada apa dibalik krisis pangan yang terjadi…?
Temukan jawabannya dalam FKSK Ke-37, yang akan membahas tema:
AWAS, Krisis Pangan Dunia dan Nasional…!
Pembicara:
- Dr. Ir. Kaman Nainggolan (Kepala Badan Ketahanan Pangan Deptan)
- Ir. Siswono Yudo Husodo (Ketua BPO HKTI)
- Bustanul Arifin (Pengamat Pertanian Nasional)
- Anwar Iman (Direktur Ketahanan Pangan HTI)
Senin, 28 April 2008
Pukul 13.00-16.00 WIB
Ruang Seminar Gd YTKI Lt. 2
Jl. Gatot Subroto No. 44, Kuningan-Jakarta
Host: H. M. Luthfie Hakim, S.H., M.H.
Cp: Chepy (0815-8057030)-Ivan (021- 98774659)
-Krisis pangan di Dunia bisa terjadi
-Negeri yang kaya raya mengalami krisis pangan
-Dibalik krisis pangan yang terjadi…
dan masih banyak lagi problematika umat…
membuktikan tanda-tanda kehancuran peradaban barat
Tetapi Islam sebagai solusi harus bisa dibuktikan kemampuannya oleh kaum muslimin sendiri..
Atau hanya akan menjadi slogan saja?
Semua terserah kita…
Islam Punya Solusi…
IMF peringatkan krisis pangan
IMF menjadi lembaga global terbaru yang memperingatkan dampak buruk naiknya harga pangan bagi warga miskin.
Direktur IMF, Dominique Strauss-Kahn, yang berada di Washington bagi pertemuan dengan para menteri keuangan mengatakan banyak orang menghadapi kelaparan yang kemudian bisa memicu keresahan sosial.
Harga pangan akan menjadi tema besar dalam pertemuan para menteri keuangan dan pembangunan markas besar Bank Dunia di Washington hari ini.
Selama tahun lalu harga banyak hasil panen yaitu beras, gandum dan jagung melonjak tinggi.
Beras misalnya naik 70 persen.
Alasan cuaca
Alasannya jelas, panen yang jelek, karena tanah yang semakin kurang subur dan cuaca yang tidak karuan, meningkatnya permintaan dan bertambahnya jumlah lahan yang digunakan untuk tanaman bagi bahan bakar.
Harga yang lebih tinggi berarti kesulitan bagi banyak banyak orang, menjerumuskan mereka untuk pertama kalinya ke bawah garis kemiskinan.
Tidak mengherankan banyak orang marah.
Haiti menjadi contoh terbaru di mana kemarahan berkembang menjadi kekerasan.
Kenaikan harga pangan baru-baru ini telah menyulut kerusuhan selama satu minggu dan menyebabkan setidaknya 6 orang tewas.
Pemerintah mengumumkan rencana darurat untuk menurunkan harga beras sebanyak 15 persen.
Presiden Rene Preval memberikan garis besar mengenai siapa yang akan membayarnya.
“Saya sudah mengambil keputusan bahwa sektor swasta akan menurunkan keuntungan mereka demikian juga pemerintah dan menurunkan harga pangan.” kata Preval.
Tindakan untuk mempertahankan ketertiban umum seperti ini tidak hanya terjdi di Haiti.
Sebelumnya bulan ini Presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo, mencabut cukai setelah protes- protes kekerasan menentang harga pangan yang melonjak.
Demonstrasi serupa terjadi di Cameroon, Burkina Faso dan Senegal.
Dan ini bukan hanya masalah Afrika.
Bangladesh menghadapi kekurangan pangan terburuk selama lebih dari 30 tahun.
Filipina juga menderita. Para pejabat mengatakan orang yang menyimpan beras bisa dikenai dakwaan sabotase ekonomi.
Pasukan dikirimkan untuk mengawal pengiriman beras ke daerah-daerah miskin.
Namun langkah seperti itu hanya bagaikan memasang plester untuk menutup luka besar yang kemungkinan akan menjadi semakin parah karena perubahan cuaca.
Asw. Diskusi yang menarik. Tetapi sayang sekali tidak bisa mengikuti. Apa saya bisa mendapatkan data/materi nya? Saya sedang mencari data tentang krisis pangan. Jzklh.
Menarik sekali temanya khususnya untuk Indonesia,
Negeri dengan gelar “Zamrud Katulistiwa” sekarang diambang kebangkrutan.
Negeri dengan gelar “Negara lumbung padi” sekarang banyak rakyatnya kelaparan.
Negeri dengan gelar “Negara punya hutan tropis terbesar” sekarang banyak bencana dari pembalakan hutan.
Negeri dengan gelar “Negara 1001 bencana” sekarang sedang menunggu giliran musim, (hujan= banjir, kemarau = kekeringan)
ohh negeriku……..
Muslim mayoritas, mayoritas pemimpinnya muslim tapi….. penuh bencana dan musibah.
As. Indonesia ini memiliki lahan yang sangat luas, mustahil terjadi yang namanya “krisis pangan” dan kesannya pun sangat ironis sekali. Masalahnya lahan yang ada tidak pernah dikelola secara profesional oleh pemerintah. Coba saudara2 bayangkan kalau harga pupuk dan obat anti lalatnya “Mahalnya Bukan Main” mana ada petani yang mau, dihitung-hitung pun kaya “Balance” siapa mau seperti itu? belum lagi was-was masalah dampak alam “Banjir”. Makanya Indonesia termasuk negara pengimpor beras, tidak ada yang bertani lagi orang. Pikiran orang buruh sih maunya lebih baik jadi tukang batu, selain itu dihitung-hitung penghasilan “Pasti”. Salah satu penyebabnya adalah Manajemen Pertanian Indonesia Rapuh, kerapuhan ini sangat beralasan mengingat Indonesia dijadikan Negara Pengimpor Beras, Maka…. diciptakanlah Indonesia menjadi Negara yang tergantung sama Negara Komoditi Beras, artinya duit APBN sibuk terkoras beli beras doang (itu pun kalau ada anggarannya, kalau tidak ada anggaran Pasti busung lapar terjadi dimana-mana). Disinilah kita punya kesimpulan permainan pasar bebas sangat berperan menentukan mulai dari kualitas sampai harga beras, wah Kapitalisme Liberal Nih mau main, bisnis pun akan bermain juga. Ujung-ujungnya cuma masalah duit doang.
Pemerintah tidak mau ambil pusing juga rupanya, yang penting bagi dia “selama jabatan” berkuasa bagaimana cara masyarakat tidak busung lapar (malu dong kedengarannya). APBN pun selalu menjadi masalah yang dipersoalkan, selalu aja ada dalil bagaimana caranya agar APBN bisa di otak-atik, biasa untuk biaya operasinal lah, biaya ATK lah, biaya urus ini itulah dan lain-lain. Kalau kurang toh, solusinya pasti dikepalanya hutang, wah hutang lagi, hutang lagi……
Allah menciptakan alam semesta ini, agar dipergunakan semaksimal mungkin, bukan di akal-akalin. Jalan hidup ini ada solusi tidak harus dengan hutangkan.
Tentu saja, solusi terbaik adalah kembali kepada aturan Allah, dan personilnya pun harus manusia yang berkepribadian Islam, manajemen itu masalah teknis tentunya “krisis pangan” pun bisa diselesaikan dengan Profesionalitas Manajemen.
Profesional itu hanya ada pada tataran negara yang dirahmati Allah yakni “Daulah Khilafah Rasyidah” yang menerapkan Syariat Allah dimuka bumi ini.
Wass.
Kapan-kapan bikin lagi konferensi khilafah yuk…..
kebanyakan orang serakah, hadirkan saja sistem islam!!!
Kasian anak cucu kita..cuma didongengin gemah ripah loh jinawi, tongkat batu jadi tanaman..pada faktanya banyak yang sekarat karena melarat.. Stop Kerakusan Kapitalisme!!!
Acara itu di cd-kan kok. kita punya. mau? :)