Hanya Kesatuan Umat dalam Daulah Khilafah yang Mampu Menghentikan Penghinaan terhadap Rasulullah SAW

mt-bpp01.jpgPagi itu, 20 April 2008, masyarakat berduyun-duyun memenuhi Aula Jabal Nur di Gedung Pusat Informasi Haji, Asrama Haji Manggar, Balikpapan. Kurang lebih 200 orang muslimin muslimah dari jamaah masjid, majelis ta’lim, pelajar, pesantren dan masyarakat umum yang tinggal di kecamatan Balikpapan Timur menghadiri acara majelis ta’lim yang diadakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Balikpapan. Majelis ta’lim bertemakan “Penghinaan terhadap Rasulullah SAW, sampai kapan ?” mengangkat isu penghinaan terhadap Rasulullah SAW dan terhadap umat Islam, utamanya berkaitan dengan film FITNA maupun karikatur / kartun Nabi yang sangat menyinggung perasaan umat Islam.

Ustadz Muklas dari HTI Balikpapan yang menjadi pembicara dalam acara ini, memulai materinya dengan menguraikan tentang berbagai penghinaan yang dilakukan oleh mereka yang membenci Islam, mulai dari terbitnya buku Ayat-ayat Setan yang dikarang oleh Salman Rusydi, berbagai film yang mendiskreditkan Islam, karikatur yang mencemooh Nabi SAW, hingga pelecehan terhadap ajaran Islam yang justru dilakukan oleh mereka yang mengaku beragama Islam. Masyarakat diajak untuk melihat sendiri seperti apa bentuk penghinaan tersebut, yang memang nyata-nyata dan sengaja dilakukan oleh mereka yang berkomplot untuk memusuhi Islam.

Pembicara juga memberikan gambaran kepada masyarakat, mengapa aksi yang dilakukan, semacam demo dan boikot, seakan tak mampu membendung penghinaan itu dan selalu berulang dari waktu ke waktu. Ujung-ujungnya, perpecahan umat dan ketiadaan kepemimpinan tunggal seluruh umat Islam sedunia merupakan biang keladi yang menjadikan para musuh Islam tak pernah takut sedikitpun untuk terus melecehkan umat Islam dan agamanya. Jadilah mereka memandang sebelah mata terhadap kecaman yang dilakukan oleh umat Islam, dan dengan amannya mereka berlindung dibalik jargon demokrasi dan hak asasi.

Ada dua poin penting yang digarisbawahi oleh pembicara. Pertama, bahwa inilah momentum dimana umat Islam memiliki satu musuh bersama, yaitu para musuh Islam yang tiada henti-hentinya menghina agama ini. Sudah waktunya perpecahan dalam tubuh umat Islam dihilangkan dan disatukan kembali dengan adanya musuh bersama ini. Kedua, bahwa tegaknya daulah khilafah yang akan melindungi umat ini sudah tidak bisa ditunda lagi. Mulut-mulut kotor para musuh Islam hanya bisa dibungkam dengan kekuatan Daulah Khilafah, sebagaimana telah banyak dibuktikan mulai zaman Rasulullah SAW hingga zaman para khalifah.

Masyarakat Balikpapan Timur khususnya, serta di Balikpapan pada umumnya, meminta agar kegiatan seperti ini lebih disebarluaskan hingga ke pelosok kampung. Mereka juga meminta agar HTI lebih giat lagi dalam mensosialisasikan ide-ide syariah dan khilafah, serta makin membina hubungan baik dan bekerja sama dengan berbagai komponen masyarakat, agar kejayaan Islam segera terwujud melalui tegaknya Daulah Khilafah. (/muqi)

Foto-foto:

mt-bpp01.jpg

mt-bpp02.jpg

mt-bpp03.jpg

mt-bpp04.jpg

mt-bpp05.jpg

mt-bpp06.jpg

mt-bpp07.jpg

8 comments

  1. iman ti bandung

    “Anda Tidak Bisa memusnahkan gagasan dengan membunuh manusia, tetapi harus menggantikan Gagasan itu dengan yang lebih baik” (Edward Keating)

    Adakah yang lebih baik dari gagasan Khilafah?

  2. Oke …, oke…, oke…
    All right …, all right …, all right …

    for Syari’ah & Khilafah :)

    Succes for us, I love you my brother

  3. kuring ti rancaekek

    Saya heran masih ada dari kaum muslimin yang mencukupkan diri dengan berkata “Tingkatkan kesabaran dan Doakan saja yang menghina Nabi itu supaya masuk Islam”. Tanpa berfikir bagaimana supaya itu semua tidak terulang lagi di kemudian hari.
    Ingatlah…sudah jelas hukum secara syar’i bagi para penghina Nabi…
    Dan yang dapat menjalankannya hanyalah Daulah Khilafah Islam. Oleh karena itu wajib seluruh kaum muslimin untuk bersegara memperjuangkan tegaknya kembali Intstitusi yang akan menjaga kemulian Islam, itulah Daulah Khilafah Islam.
    Allohu Akbar !!!

  4. saya masih ragu dengan tema yang diusung…karena tidak mudah menyatukan seluruh muslimin sedunia…apalagi dengan banyak jamaah yang secara manhaj sangat berbeda…dan bila seandainya bersatupun masih banyak Pe Er bagi ummat islam…saya setuju dengan pertanyaan iman ti Bandung yang berkata,”Adakah yang lebih baik dari gagasan Khilafah?”

  5. setuju ama Salikh,
    sebenarnya kendala terbesar bukan di negara2 seperti Indonesia, Malaysia, ataupun Eropa, Amerika dll
    tetapi tantangan paling sulit adalah bagaimana meng-khilafahkan itu negara2 Arab
    karena di negara2 Arab tsb telah berdiri pemerintahan dengan raja2, pangeran, sheikh, emir, sultan, misal Qatar, Kuwait, Yordania, Saudi, Uni Emirat Arab, Libya, Maroko, Turki dll
    Kunci penegakan khilafah ada di Arab tempat pusat kelahiran Islam, tetapi justru di sana khilafah mendapat tantangan hebat krn kekuasaan terbagi ke masing2 pemimpin

    Ini sekedar berbagi pengetahuan, biar kita juga melihat realita/kenyataan
    mari kita fokuskan khilafah dari tempat awal, yakni dari Arab
    Organisasi Liga Arab, OKI, KTT Arab, justru ini bersifat eksklusif, apakah organisasi ini mendukung khilafah???

  6. menyadur kata-kata jubir HTI “sulit berbeda dengan mustahil” … mewujudkan khilafah memang sulit bahkan sangat sulit tetapi bukan tidak mungkin, apalagi khilafah adalah sesuatu yang dijanjikan.

  7. iman ti bandung

    Buat sobat Salikh dan sobat Effen,

    “Adakah yang lebih baik dari gagasan Khilafah?”

    Pertanyaan di atas sesungguhnya tak usah dijawab, karena memang Khilafah adalah gagasan terbaik.

    Saya yakin, Suatu hari nanti , sobat berdua akan menyesal “neupi ka lak lak dasar” telah meragukan gagasan ini.

    sok eta tah………..

  8. kuring ti rancaekek

    Bagi yang yakin akan janji Allah dan Rasul-Nya
    Tidak layak lagi dalam hatinya ada keraguan akan tegaknya kembali Khilafah …,
    Tinggal kitanya aja apa mau jadi :
    a. Orang yang meragukannya
    b. Orang yang tak peduli
    c. Orang yang menghalangi tegaknya
    D. Orang yang ikut memperjuangkannya
    Pilihan anda menentukan siapa diri anda sebenarnya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*