Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pengelola situs berbagi video Youtube untuk memblokir akses terhadap video film anti Islam berjudul ‘Innocence of Muslims.’
Video tersebut telah menyulut sentimen anti Amerika di Libia dan Mesir. Unjuk rasa di konsulat AS di Benghazi, Libia, menewaskan sejumlah warga negara AS termasuk sang duta besar J. Christopher Stevens.
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi, Gatot Dewabrata, mengatakan pada BBC Indonesia akses diharapkan sudah terblokir dalam waktu kurang dari 24 jam.
“Kami memulai korespondensi resmi pagi ini dan diharapkan dalam satu hari atau bahkan kurang, Youtube sudah memblokir aksesnnya,” kata Gatot.
Ini bukan pertama kali Indonesia mengambil tindakan preventif terhadap materi bersumber dari internet yang dinilai memiliki potensi meresahkan masyarakat.
“Pada tahun 2008, kami melakukan hal serupa untuk memblokir akses terhadap film ‘Fitna’,” kata Gatot lagi.
Selain Indonesia, film itu juga diblokir di Afghanistan. Media Amerika Serikat menyebutkan film itu disutradarai oleh seorang pengembang properti Amerika keturunan Israel dengan tujuan untuk mengangkat apa yang ia sebut kemunafikan Islam.
Wall Street Journal memberitakan film itu dibuat oleh sutradara AS keturunan Israel dan menggambarkan Islam sebagai ‘kanker’.
Pastor Amerika, Terry Jones yang memicu protes keras di Afghanistan setelah mengatakan akan membakar Alquran, mengatakan akan mempromosikan film tersebut.
Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Afghanistan selama beberapa pekan untuk memprotes pembakaran Quran yang tidak disengaja di dekat pangkalan AS di Kabul Februari lalu. (bbc, 13/2012)