KENDARI – Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulawesi Tenggara (Sultra), mengutuk keras pembuat film ‘Innocence Of Muslims’, Sam Bacile (56) dan pemerintah Amerika yang membiarkan film tersebut dibuat dan disebarluarkan ke publik.
Aktivis HTI menyampaikan kutukan tersebut melalui aksi damai 700-an massa di lapangan Eks-MTQ Nasional Kendari di Kendari, Sabtu.
“Film ‘Innocence Of Muslims’ yang diproduksi warga negara Amerika itu, telah menghina Nabi Muhammad SAW dan umat Islam di seluruh dunia. Karena itu. film berdurasi dua jam itu, harus ditarik dari peredarannya dan dimusnahkan,” kata koordinator massa HTI tersebut, Zainuddin saat menyampaikan orasinya.
Menurut dia, film yang diproduksi Sam Bacile, warga Amerika itu, bercerita tentang Nabi Muhammad SAW sebagai penipu, lelaki hidung belang yang lemah dan gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Dalam wawancara dengan sebuah media kata dia, pembuat film tersebut, Sam Bacile mengaku sengaja memproduksi film itu untuk mengekspos kelemahan Islam di seluruh dunia.
“Jelas motif dari pembuatan film itu untuk menghina nabi Muhammad SAW dan umat Islam di seluruh dunia dan hal itu tidak boleh dibiarkan, harus dilawan,” teriak Zainuddin di depan ratusan massa HTI.
Pada aksi damai tersebut aktivis HTI membagikan-bagikan pernyataan sikap kepada warga yang melintas di ruas jalan depan lapangan eks MTQ Nasional Kendari.
Dalam pernyataan sikap tersebut, HTI menuntut tiga hal, yakni pertama mengutuk pembuat film ‘Innocence Of Muslims’ dan pemerintah Amerika yang membiarkan penyerbarluasan film tersebut.
Kedua, menutut pembuat film tersebut dihukum mati, kecuali yang bersangkutan meminta maaf dan mau bertobat.
Dan ketiga, menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bahu membahu membela kehormatan Nabi Muhammad dan menolak keras setiap paham atau doktrin yang tidak Islami seperti sekularisme dan liberalisme.
Usai menyampaikan orasi di Lapangan eks MTQ, massa HTI melakukan long march dengan berjalan kaki, menuju bundaran Mandonga.
Di Bundaran Mandonga aktivis HTI secara bergantian menyampaikan orasi, yang intinya mengajak umat Islam sungguh-sungguh berjuang menegakkan khilafah seperti yang pernah ditunjukkan Khalifah Abdul Hamid II terhadap Perancis dan Inggris yang hendak mementaskan drama karya Voltaire yang juga menghina Nabi Muhammad.
“Ketegasan sang Khalifah Abdul Hamid yang mengibarkan jihad melawan Inggris dan Perancis, yang menghentikan pemutaran drama penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Kita harapkan umat Islam di seluruh dunia, melakukan hal yang sama, mengibar jihad melawan film ‘Innocence Of Muslims’,” kata Zainuddin. (republika.co.id, 15/9/2012)