Pertumbuhan pesat umat Islam di Inggris, meningkatkan kecemasan warga negerinya David Beckham tersebut. Dari jajak pendapat terbaru diketahui, para responden cenderung akan memilih partai yang membawa agenda sayap kanan, anti-imigrasi sehingga mampu mengurangi jumlah muslim di Inggris.
Matthew Goodwin dari Extremis Project, kelompok independen pemantau ekstremisme dan terorisme yang ditugaskan melakukan kajian, The Observer, mengatakan, hasil jajak pendapat itu menujukkan publik cemas terhadap pesatnya pertumbuhan populasi umat Islam. “Penelitian itu membuktikan kecemasan publik atas kinerja elit politik dan bisnis, imigrasi. Juga (kecemasan atas) peran muslim dan Islam di masyarakat,” kata seperti dinukil onislam.net, Ahad (16/9).
Dari 1.750 responden yang disurvei YouGov, 41 persennya cenderung memilih partai yang berjanji menghentikan gelombang imigrasi. Sementara kurang dari 28 persen responden menimbang-nimbang memilih partai yang mempromosikan kebijakan tersebut. Sedangkan 37 persen lainnya diketahui mungkin akan mendukung partai politik yang berjanji mengurangi jumlah Muslim di Inggris dan kehadiran Islam di masyarakat.
Tidak hanya di Inggris, dalam beberapa tahun terakhir para politisi partai-partai sayap kanan di Eropa mengobral janji akan menghentikan imigrasi muslim. Di Inggris, kelompok sayap kanan seperti Liga Pertahanan Inggris/English Defence League (EDL) dan British National Party gencar menggoreng isu imigrasi dan sentimen terhadap umat Islam.
EDL, kelompok sayap kanan yang lahir pada 2009, berulang kali menggelar protes terhadap ‘ekstremisme Islam’ di Inggris. Namun, dalam survei itu, kelompok kanan harus gigit jari lantaran kaum muda Inggris kurang mendukung partai yang anti-imigran.(republika.co.id, 18/9/2012)