HTI-Press. Negara teroris Amerika kembali menyerang umat Islam di perbatasan Pakistan-Afghanistan. 6 muslim terbunuh. Seperti biasa , Amerika mengklaim yang terbunuh adalah grilyawan yang menentang penjajahan Amerika di kawasan itu.
Seperti dilaporkan Antara (25/09) Sebanyak enam orang tewas dalam serangan pesawat tanpa awak milik AS, Senin malam (24/9), di wilayah suku di Pakistan barat-laut, Waziristan Utara, demikian laporan.
Stasiun TV Ary, dengan mengutip sumber yang tak disebutkan jatidirinya, melaporkan satu pesawat tanpa awak milik AS menembakkan dua rudal ke satu rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian gerilyawan di daerah Mir Ali, Waziristan Utara, pukul 21.00 waktu setempat, Senin.
Rumah yang jadi sasaran itu berada di Desa Haider Khel, sekitar lima kilometer di sebelah tenggara Mir Ali, kubu gerilyawan di perbatasan Pakistan-Afghanistan.
Serangan pesawat awak milik AS pada Senin adalah yang ke-30 di Pakistan pada 2012. Sejauh ini, sedikitnya 219 orang dilaporkan telah tewas dalam serangan semacam itu.
Rakyat Merasa Diteror
Tanpa pengadilan, tanpa bukti, hanya dengan anggapan bahwa target adalah militan, Amerika dengan pesawat tanpa awaknya terus meneror umat Islam di Pakistan. BBC (25/9) mengutip sebuah laporan AS menyebutkan warga sipil Pakistan ”diteror” oleh serangan pesawat tak berawak CIA selama 24 jam.
Para penyelamat yang merawat korban serangan juga tewas terbunuh dan terluka oleh serangan kedua pesawat tak berawak.
Amerika Serikat sendiri membela kebijakan serangan pesawat tak berawak yang diyakini berhasil menewaskan ratusan militan di Yaman dan Afganistan, termasuk di Pakistan.Presiden Barack Obama mengatakan target serangan ditujukan kepada orang ”yang masuk dalam daftar teroris aktif”.
Trauma ,Banyak korban sipil yang menjadi korban serangan pesawat tak berawak.
Meski laporan investigasi kantor berita AP di lapangan menemukan bahwa mayoritas yang tewas dalam serangan adalah para pejuang, tetapi dalam laporan terbaru yang dibuat Universitas Stanford dan Sekolah Hukum, Universitas New York memberikan kesimpulan yang berbeda.
Dalam laporan yang disebut ”melakukan wawancara dengan populasi lokal yang luas”, para penulis laporan mengatakan: Anak-anak dibawa keluar dari sekolah dengan perasaan takut atas serangan pesawat tak berawak atau diganjar dengan kematian atau kehilangan anggota keluarga adalah ”bukti yang signifikan” dari pelaksanaan ”serangan ganda” yang menimbulkan ”peningkatan level ketakutan dan stres di lingkungan sipil”.
Serangan yang merusak properti juga menyebabkan kesulitan ekonomi dan trauma emosional bagi mereka yang terluka dan keluarga takut untuk menghadiri perkumpulan seperti saat pemakaman karena khawatir akan ada serangan lanjutan.
Kelompok HAM basis London Reprieve, mengatakan tengah mengambil langkah hukum sebagai upaya untuk memaksa pemerintah Inggris mengklarifikasi kebijakan berbagi intelejen dalam mendukung serangan pesawat tak berawak CIA.
Reprieve mengatakan mereka melakukan tuntutan hukum atas nama Noor Khan, yang ayahnya menjadi salah satu korban tewas dalam serangan Maret 2011 di Datta Khel.
Leluasanya serangan Amerika ini tidak bisa dilepaskan dari sikap penguasa negeri Pakistan yang tunduk kepada Barat. Alih-alih membela dan melindungi rakyatnya, penguasa Pakistan dan Afghanistan malah memberikan jalan yang luas kepada negara teroris Amerika untuk membunuh rakyatnya sendiri. Semua ini terjadi ketika ditengah-tengah umat tidak ada Khilafah yang melindungi rakyatnya. (AF)
PALING SETUJU CAP “TERORIS AMERIKA”, ITU YANG PALING SAYA CINTAI DARI HTI KALI INI..
BALAS TUDUHAN SESUAI TUDUHAN. BERIMBANG DAN SEIMBANG. BEGITULAH SETERUSNYA HTI !!!
Profesor Noam Chomsky dari MIT menyebut AS sendiri sbg “leading terrorist state”, Profesor Rodney Shakespeare dari Inggris menyebut “Teroris terbesar dari semuanya adalah Amerika Serikat”.
Ana sangat senang dengan release kata kata NEGARA TERORIS AMERIKA …Allahu Akbar semoga Allah semakin memudahkan HTi untuk berdakwah,membabat habis setiap makar negara teroris amriky,dan segera melenyapkannya dari muka bumi ini.amin
mereka lebih tepat disebut sebagai United satanic state of Amerika