Aliran Sesat Marak di Bogor, Ada Apa ?

Setelah ada yang mengganti kalimat syahadat, muncul lagi yang mengaku sebagai Imam Mahdi.

Warga Bogor perlu waspada. Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) melansir kabar yang mengejutkan. Muncul aliran sesat baru yang sedang tumbuh di wilayah ini. Aliran sesat tersebut adalah Millah Abraham atau Millah Ibrahim. Aliran sesat ini menggabungkan tiga ajaran agama yakni Islam, Kristen dan Yahudi.

“Banyak di Kabupaten dan Kota Bogor. Penyebaran Milah Abraham ini sering menggelar kegiatan sosial, seperti donor darah,” ujar Ketua LPPI Amin Djamaluddin kepada seperti dikutip  Radar Bogor.

Selain Bogor, daerah pusat kegiatan Komunitas Milah Abraham (Komar) menyebar di seluruh pulau Jawa dan Madura. Untuk wilayah Jabar, Komar membidik kota-kota besar seperti Cirebon, Tasik, Garut, Depok dan Bogor sebagai wilayah pusat penyebaran dan kegiatan. “Kalau tidak salah, penyebaran ke Bogor dilakukan sejak 2004,” ungkapnya.

Sebelum ini berbagai komunitas aliran sesat memang muncul di wilayah ini. Silih berganti. Satu hilang, muncul yang lain.

Imam Mahdi Palsu

Agustus lalu warga Cisarua, Puncak, Bogor dihebohkan dengan ulah pria bernama Muhammad Syahbudin alias Abud (55). Ia mengaku sebagai Imam Mahdi dan telah memiliki jamaah berjumlah 150.

Di hadapan Muspika dan MUI Kab Bogor, Abud menceritakan ihwalnya sebagai Imam Mahdi. Gelar itu, katanya, didapatkan setelah menerima wangsit dari jin melalui media istrinya. Ia juga mengaku pernah mengislamkan ratusan jin.

Sebelumnya Abud dikenal sebagai ahli menyembuhkan orang-orang kesurupan. Ia mengaku diminta oleh jin sebagai Imam Mahdi. “Awalnya saya menolak karena saya merasa kurang pantas. Saya bukan cendekiawan, sekolah SD saja tidak lulus. Namun, jin itu memaksa, sehingga saya pun menerimanya,” ucapnya kepada media lokal.

Sejak saat itulah, Abud memproklamirkan diri sebagai Imam Mahdi di kediamannya, Kampung Leuwimalang, RT 01/01, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua. Lantai dua rumahnya kemudian dijadikan sebagai kerajaan jin terbesar di dunia.

Sejauh ini ia mengatakan tetap menjalankan seluruh syariat dan amalan Islam. Ia menolak dikatakan memiliki ajaran yang menyimpang. Abud beralasan ajarannya itu tidak pernah memaksa orang lain untuk mengikutinya.

Setelah terjadi perdebatan dengan unsur MUI Kab Bogor dibantu pihak Muspika, Abud akhirnya mengakui salah karena sudah percaya kepada jin dan berjanji akan kembali menjalani Islam.

Pada 9 September lalu, ulama beserta Muspika Cisarua menyaksikan tobat missal pengikut Abud. Ikrar kembalinya mereka ke dalam ajaran Islam ini, dilakukan bersamaan dengan pengajian yang diselenggarakan di Masjid Nurul Taqwa, RT 02/02, Kampung Kopo Sompoy, Desa Leuwimalang. Acara itu dijaga ketat aparat keamanan.
Ketua MUI Cisarua, Rohmatullah berkomitmen akan rutin menggelar pengajian untuk menghindari konflik kesepahaman dalam Islam. ”Intinya kita terus melakukan yang terbaik untuk kedamaian Islam.

Panjalu Siliwangi Pajajaran

 

Dalam waktu hampir bersamaan, aliran sesat Panjalu Siliwangi Pajajaran menggusarkan masyarakat Kota Hujan. Untungnya, masyarakat tak berbuat lebih jauh karena MUI Kota Bogor langsung bertindak dengan memanggil pimpinan aliran tersebut, Romo Agus Sukarna.

 

Ketua Bidang Fatwa MUI Kota Bogor, Fachrudin Soekarno kepada Antara, menjelaskan, kesesatan aliran ini berdasarkan pertemuan dengan pimpinan aliran itu.

 

Di dalam pertemuan tersebut terungkap, Romo Agus Sukarna telah menyampaikan paham sesat di antaranya dua kalimat syahadat yang diganti dengan nama dirinya seperti “Asyhadu alla ilaha illallah waasyhadu ana…(Diganti dengan menyebut nama Romo Agus).
Setelah berdiskusi dengan jajaran MUI Kota Bogor, Romo Agus menyatakan tobat dihadapan tamu yang hadir. Dalam kesempatan tersebut pula Romo Agus menyatakan siap kembali ke ajaran Islam yang benar.

 

Sebelumnya, Romo Agus membantah tuduhan aliran sesat yang ditujukan pada dirinya. Ia menyatakan ia tidak memiliki pengikut ataupun aliran yang dinyatakan sesat.  Agus yang dipanggil Romo oleh para pengikutnya menyebutkan dirinya hanya dipercayai mampu menyembuhkan penyakit dengan cara membaca Bismillah. Ia pun membantah pernah menganjurkan pergantian istri dan seks bebas.

 

Konspirasi

 

Ketua LPPI Amin Djamaluddin menilai munculnya aliran sesat di wilayah Bogor ini tidak berdiri sendiri. Menurutnya, fenomena aliran sesat ini merupakan kegiatan terencana, hasil konspirasi untuk menghancurkan Islam. Meski belum memiliki bukti konkret, lanjutnya, kuat dugaan bahwa tumbuhnya bermacam aliran sesat seperti ada yang merekayasa.

“Satu dibasmi, satu lagi muncul. Umumnya pimpinan aliran-aliran sesat itu orang kaya. Dari mana dananya?” katanya.

Amin menilai, ada agenda untuk memecah belah umat Islam. Berdasarkan pengamatan lembaganya, penyebaran aliran sesat itu terstruktur dan terencana sejak era 80-an. Sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar, lanjutnya, Indonesia menjadi target empuk para musuh Islam. Tujuannya tak lain untuk menghancurkan Islam dan lambat laun menguasai kekayaan alam yang subur dan melimpah. (mediaumat.com, 25/9/2012)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*