HTI Press. Jajaran redaksi surat kabar Borneonews memiliki pemikiran yang sejalan dengan rekan rekan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kobar dalam mencermati isu terorisme yang marak akhir akhir ini. Secara umum, pihak redaksi setuju bahwa terorisme tidak ada kaitan dengan Islam. Hal ini terungkap lewat diskusi terbatas antara delegasi HTI Kobar dengan jajaran redaksi Borneonews membahas topik dengan tema Terorisme : Strategi Barat Menjinakkan Islam di ruang rapat redaksi Jumat Sore (21/09).
Wartawan Borneonews, Alex Gunawan sependapat bahwa labelisasi terorisme terhadap kelompok / gerakan Islam selama ini dinilai tidak adil. Alumnus Fakultas Kehutanan UGM ini menuturkan James Holmes, 24, tersangka pelaku aksi penembakan dalam gedung bioskop Century 16 saat pemutaran perdana film terbaru Batman “The Dark Knight Rises” di Colorado yang menewaskan 12 penonton tidak disebut teroris hanya karena ketika menembak para korban tidak meneriakkan Allahu Akbar.
Sementara itu, Humas HTI Kobar Andri Saputra dalam presentasinya mengungkapkan stigma terorisme yang disematkan kepada gerakan gerakan Islam merupakan upaya untuk menghadang kebangkitan Islam politik dan memastikan Indonesia tetap menjadi satelit bagi kepentingan barat.
Sejatinya, gerakan gerakan dakwah khususnya yang bertujuan untuk memperjuangkan syariah Islam seperti HTI tidak ada kaitan sama sekali dengan aksi terorisme bahkan bertolak belakang. Sebab, dengan memahami Syariah Islam secara benar maka umat Islam akan terhindar dari praktik praktik yang mengarah kepada tindakan terorisme.
Delegasi HTI Kobar di pimpin oleh Ketua DPD II HTI Kobar Abu Nasir didampingi Humas HTI Kobar Andri Saputra, Ketua DPC Pangkalan Banteng Qoyyum Ibrahim, LKU Muallim dan Anggota HTI Kobar Hasan. Dari pihak Borneonews di wakili oleh Redaktur Dewantara dan Oktrika Nugraheni, Asisten Redaktur Sigit Pamungkas, serta Reporter Rangga Pradhitya Putra, Bayu Harisma Nugraha dan Alex Gunawan.[]