Sistem Pendidikan Pasar Munculkan Habitus Kulakan

HTI-Press. Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina, MS.i menilai bahwa dunia pendidikan di Indonesia yang terang-terangan menerapkan sistem pasar menimbulkan perubahan yang sangat signifikan, yakni berkembangnya suatu habitus yang baru di kalangan mahasiswa. “Kalau meminjam istilah Jawa, yakni sistem `kulakan` atau jualan (antaranews ,12/10).

Menurutnya, realitas di tingkat mikronya bisa  dilihat berkembangnya suatu habitus baru yang memprihatinkan di kalangan mahasiswa. Pertama, jualan untuk mendanai unit kegiatan mahasiswa (UKM. Kedua, datang ke acara-acara `talk show` televisi.

“Motifnya untuk mendapatkan dana tambahan untuk UKM mereka,” kata anggota peneliti Kelompok Studi Perdesaan UI itu.

Masya Allah,ini menunjukkan budaya pragmatisme kian merasuk dan menjadi-jadi pada generasi muda Indonesia. Membuat mental mereka hanya sebagai buruh dan pedagang yang hanya berorientasi jangka pendek. Sistem pendidikan saat ini tidak akan memunculkan generasi pemimpin visioner dan berintegritas tinggi. Upaya pencerdasan harus segera dilakukan untuk membebaskan generasi dari belenggu pragmatisme. (Fika)

 

One comment

  1. Dimas Haryo Pamungkas

    Kajiannya kurang mendalam. Gak jelas apa yang dimaksud sistem pasar dan mengapa jualan kulakan dianggap dampak dari sistem pasar. Mengapa tidak dinilai sebagai model perdagangan biasa.

    Salam,
    Dimas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*