Mengaku Parpol Islam tetapi Identitasnya Bukan Islam

Jakarta. Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yahya Abdurrahman menyatakan partai politik peserta Pemilu yang ada, meski mengaku Parpol Islam tetapi identitasnya bukan Islam. “Sebab platform-nya bukan Islam, yang diusung bukan ide-ide Islam,” ungkapnya kepada mediaumat.com, Senin (15/10) di Kantor DPP HTI, Crown Palace Jl Soepomo Jakarta Selatan.

Menurut Yahya, yang ada hanyalah parpol berbasis massa Islam karena platform parpol-parpol tersebut  sama saja dan ide-ide yang diusungnya juga ide-ide kapitalisme, demokrasi, kebebasan dan HAM. “Mengaku parpol Islam tapi identitasnya bukan Islam, tapi kapitalisme demokrasi,” tudingnya.

Apalagi, kuaknya, selama ini tidak terlihat jelas keberpihakan terhadap rakyat dan tidak terlihat jelas memperjuangkan kepentingan rakyat. “Makin parah ketika ternyata kader-kader parol itu tidak sedikit juga yang buruk, tidak berbeda dengan parpol yang nyata-nyata bukan Islam,” keluhnya.

Sebelumnya Lingkaran Survei Indonesia menyatakan hanya satu atau dua saja dari empat Parpol Islam yang duduk di parlemen sekarang, dapat lolos pada parliementary treshold (PT) Pemilu 2014.

 

“Angka PT itu menjadi landasan partai masuk parlemen, 5 partai nasionalis kansnya cukup besar, karena perolehan suaranya sudah besar. Sedangkan parpol Islam diperkirakan hanya 1 atau 2 saja yang lolos,” kata peneliti LSI Ajie Alfaraby, saat merilis hasi survei terbarunya, Makin Suramnya Partai dan Capres Islam di Pemilu 2014” Ahad (14/10) di Jakarta. (mediaumat.com, 15/10/2012)

8 comments

  1. Mungkin karena niat semula bukan membela dienul islam,tapi sekedar mengejar materi utk memuaskan syahwat hedonismenya.Makanya sadarlah wahai para pemimpin ummat,pemimpin partai yang ngaku partai Islam ummat menanti perjuangan anda untuk istiqamah hanya utk menjunjung Al Islam,bukan yg lain.

  2. Kesadaran umat Islam pada politik cukup tinggi namun hanya pada tataran partisipasi saja dan dikondisikan untuk menjadi masa mengambang saja sehingga semakin menguatkan cengkeraman kapitalis dengan ajaran sucinya demokrasi,yang seharusnya umat Islam membangun visi poitik Islam sejati bertumpu pada aqidah Islam yang suci nan agung ,sehingga menjadi umat yang terbaik,bukan umat pembeo pada idologi kapitalis bahkan sosialis yang nyata jelas sesat dan menyesatkan didunia dan akherat. jika nanti partai Islam tidak ada yang lolos PT bisa jadi malapetaka bagi elite partai Islam,namun bagi Allah SWT sebagai perencana terbaik bisa jadi menjadi awal terbangunnya kebangkitan Islam yang sejati karena umat Islam tidak percaya lagi pada partai Islam dan Lebih tidak percaya lagi pada Partai nasionalis sekuler

  3. saya kira sudah gaya lama, kalo mau ada pemilihan maupun pemilu, rame rame pada menojolkan keislamannya, pake jilbab, pake baju koko, pake peci, dsb, agar kelihatan bahwa dia itu benar2 orang islam, akan tetapi setelah terpilih atau dapat suara, buru – buru semua ditinggalkan, yg ada dibenaknya cumu duit-duit-duit lagi, gimana caranya agar partainya dan dirinya bisa kaya, jadi untuk saat ini, kenapa partai islam tidak dipercaya oleh rakyat, yang mayoritas islam, ya seperti yang sudah kita sama-sam lihat, orang islam jadi gebernur/ bupati juga sama saja, tidak amanah, buat apa pilih partai islam atau pemimpin islam, islam kalau tidak amanah, malah yang kita dapatkan mungkin malah dosa………..?

  4. slamet wahyudi

    Batalkan pilpres,pilgub, pilkada. Ganti sistem yg ada dgn islam, angkat srorang kholifah untuk jalankan pemerintahan islam dan kita berbaiat epadanya.

  5. Gober Moslem ( Distributor DVD Omar Ibnu Khattab

    Ironi partai yang mengatasnamakan islam tapi justru malah mementingkan urusan sendiri dan membawa embel-embel islam untuk m melegalkan

  6. “Parpol Islam” gayanya sok islam tapi arahnya DEMOKRASI dan SEKULER jg. Saatnya HAPUS “parpol Islam” ganti dengan HIZBUT ISLAM, perjuangankan SYARIAT dan KHILAFAH. Allahu Akbar

  7. semua tergantung niatnya, jika niat awal memang bukan untuk memperjuangkan tegaknya syariat islam, ya sebaiknya tidak memberi label partai islam, inilah yang akhirnya dapat menipu umat islam, bernama partai islam, namun garis perjuangannya jauh dari islam itu sendiri. karenanya umat islmam harus hati-hati.

  8. Ketua DPD I HTI Sumut, Irwan Said Batubara menegaskan bahwa HTI dan PKS adalah Partai Politik Islam yang bertanggung jawab secara bersama untuk melakukan edukasi kepada ummat menuju perubahan Indonesia yang lebih baik. Karena itu, menurut beliau, sebaiknya ummat Islam memperhatikan fokus utama permasalahan yang terjadi di Indonesia khususnya, yaitu kondisi Indonesia yang terjajah dalam segala aspek kehidupan serta persatuan ummat yang kian rapuh. Walhasil disinilah urgensi Khilafah sebagai pemersatu dan solusi bagi problematika ummat, ujar Ketua DPD I HTI Sumut.
    Sumber dari
    http://hizbut-tahrir.or.id/2012/10/13/44338/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*